Mendengar kabar itu, warga pun terus berdatangan. Mereka mengaku penasaran dengan langkah Polresta Mojokerto yang membongkar kuburan Yoyok.
Tidak hanya pembongkaran, setiap ada kabar yang ada kaitannya dengan oplosan di Mojokerto selalu ramai jadi pembicaraan warga. "Pingin lihat saja," ucap salah satu warga.
Makam Yoyok saat ini sudah berhasil dibongkar oleh tim identifikasi dari Polda Jatim bersama Polresta Mojokerto. Bau menyengat langsung tercium saat jenazah diangkat dari liang lahat.
Dibutuhkan waktu agak lama karena kuburan dalam kondisi menggenang. Meski tidak sampai mengambang, air terus keluar seperti ada mata air.
"Kami harus sedot dengan pompa karena kuburannya nyumber. Tapi, alhamdulillah, masyarakat sangat kooperatif dan membantu petugas," kata Kepala Desa Batankrajan, Kecaman Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Yoyok dikenal masyarakat desa setempat sebagai pria yang jarang pulang. Pria yang memiliki anak yang masih berusia empat tahun ini dikenal sebagai tukang parkir. Setiap ada tontonan atau acara di kampung, Yoyok menjadi tukang parkir.
"Tapi, orangnya memang jarang di rumah, meski KK-nya masih ikut desa ini. Kasihan anaknya masih kecil," tambah Harjono.
Yoyok sendiri sebenarnya warga Kelurahan Sentanan, Kota Mojokerto. Sejak 2007 lalu, dia menikahi gadis Batankrajan. "Kalau yang saya tahu, istrinya lugu. Dia juga sabar. Tapi, mau bagaimana lagi," kata Suyanto, Kepala Dusun Batankrajan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.