Gunung Sinabung kembali meletus pada Minggu (17/11/2013), melengkapi sekian rangkaian letusan lain sepanjang tahun ini. Sementara warga yang sudah mengungsi sejak letusan sebelumnya, terpaksa meninggalkan rumah dan lahan pertanian garapan mereka untuk hidup di tempat penampungan.
Kebanyakan dari mereka adalah petani sayur dan buah, seperti cabai, tomat, dan jeruk.
"Pemerintah dan bank sedang mempertimbangkan penjadwalan ulang jatuh tempo kredit untuk para petani ini," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Minggu (17/11/2013).Jika perlu, ujar Agung, para korban letusan Gunung Sinabung ini akan mendapatkan kredit lain untuk membangun kembali usaha mereka yang terdampak letusan.
Letusan Gunung Sinabung menghancurkan tak kurang dari 1.893 hektar perkebunan jeruk di Tanah Karo. Produksi buah pun jelas terdampak."Jumlah ini masih bisa bertambah karena data tersebut baru berasal dari lima kecamatan di dekat Gunung Sinabung," kata
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Agustoni Tarigan, Rabu (13/11/2013). Lima kecamatan itu adalah Merdeka, Berastagi, Namanteran, Simpangempat, dan Payung.Data dari Dinas Pertanian mencatat ada sekitar 14.000 perkebunan jeruk di Kabupaten Karo. Diperkirakan letusan Gunung Sinabung akan berdampak pada produksi jeruk hingga tahun depan.Perkebunan itu tertutup dengan material vulkanik. Rencana peremajaan tanaman jeruk dari Dinas Pertanian pun harus memastikan rangkaian letusan Gunung Sinabung sudah berhenti.
Sejak September 2013, Gunung Sinabung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut telah beberapa kali meletus. Pemerintah Kabupaten Karo telah menyiapkan alokasi anggaran untuk menyediakan 165.000 bibit jeruk bagi petani yang lahannya terdampak letusan. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.