Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pendeta Tewas di Angkot

Kompas.com - 28/10/2013, 09:07 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sopir angkutan kota (angkot) jurusan Kembang-Pusat Kota 45 Manado, Jecky L (42), panik ketika melihat seorang penumpang yang berada di angkotnya tiba-tiba roboh.

Saat itu penumpang yang diketahui bernama Simon Ngantung (72) duduk di bangku depan tepat berada di samping Jecky. "Saya kaget luar biasa, tiba-tiba napasnya tersengal-sengal, lalu roboh," cerita Jecky, Senin (28/10/2013).

Kejadian itu bermula ketika Simon Ngantung yang juga seorang pendeta, menumpang di angkotnya dari perempatan Jalan Kembang Sario, Minggu (27/10/2013) pagi. Dia minta diantarkan ke Gereja Maranatha Sario. "Katanya mau ambil handphone-nya yang tertinggal disana," ujar Jecky.

Sewaktu naik angkot, Pendeta Simon terlihat baik-baik saja. Dia duduk di samping sopir di bagian depan. Demikian pula, ketika Jecky menurunkan dua penumpang lainnya di depan SMA Rex Mundi, Pendeta Simon masih terlihat sehat.

Kepanikan Jecky terjadi saat melintasi Pos Lantas Multi Mart Jalan Samratulangi. Simon tiba-tiba roboh dengan napas yang tersengal-sengal. Bersama seorang penumpang perempuan lainnya, Jecky lalu melarikan Pendeta Simon ke Mapolresta Manado yang hanya berjarak seratusan meter dari lokasi kejadian.

Oleh petugas polisi yang berjaga, Jecky disarankan membawanya dulu ke rumah sakit. Jecky pun melarikan Pendeta Simon ke Rumah Sakit Pancaran Sakit. Namun saat tiba di rumah sakit, petugas di sana menyatakan bahwa Pendeta Simon telah meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Simon pagi itu hendak melayani jemaat di Desa Tatelu. Dia akan memimpin ibadah Rukun Tonsea di sana. Adik Simon, Adrianus Ngantung, mengatakan, sewaktu di Jakarta, Simon memang sakit. Namun, waktu datang ke Manado, kondisi kesehatannya baik.

"Kakak saya tinggal di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta. Dia melayani di sana. Datang ke Manado untuk pelayanan juga. Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Jakarta," kata Adrianus.

Kepala Subbagian Humas Polresta Manado AKP Johny Kolondam mengatakan telah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga Simon. Tidak ada tindakan kekerasan di tubuh sang pendeta, dan diduga meninggal karena sakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com