Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Terbakar Limbah Pabrik Pupuk

Kompas.com - 23/10/2013, 22:19 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Kholi Fathul Huda (12) alias Holi dan Danda Fahrizal Putra (12) mengalami luka bakar setelah terjatuh di kubangan tempat pembakaran limbah pabrik pupuk organik.

Awalnya, kedua siswa MTs ini sedang menyaksikan turnamen Sekolah Sepak Bola (SSB) di lapangan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Selasa (22/10/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Keduanya naik ke atas tembok depan sebelah kanan pabrik pupuk organaik CV Pancuran Mas, Jalan Terusan Mayjen Sungkono 65 Malang. Pabrik tersebut tepat berada di sisi utara lapangan, dan temboknya setinggi sekitar 1,5 meter.

"Sebenarnya keduanya sudah diperingatkan agar turun, tapi mereka memang bandel, bahkan meledek," terang Waginah (48), pemilik warung di depan pabrik, Rabu (23/10/2013).

Tidak lama kemudian, Holi turun ke dalam pabrik dengan cara melompat dan mendarat di atas gundukan abu bekas pembakaran limbah pabrik. Tiba-tiba Holi berteriak kesakitan karena panas.

Danda yang bermaksud menolong Holi, namun Danda justru terjatuh. Kedua tangan, kaki dan dadanya terkena api. "Tidak ada yang tahu, keduanya benar-benar terbakar. Karena tidak ada yang melihat ada asap apalagi api," tambah Waginah.

Budiono (85), suami Waginah sempat dibuat jengkel oleh ulah Holi dan Danda. Budiono awalnya berniat mandi dan mengisi drum dengan air. Namun belum sempat Budiono membuka baju, dua anak tersebut tiba-tiba masuk ke dalam drum.

Budiono yang dongkol sempat memaki kedua bocah tersebut. Budiono tidak tahu jika keduanya sedang kepanasan karena terkena bara api. Menurut ayah dua anak ini, Holi dan Danda hanya berteriak panas.

"Saya pikir anak-anak kok kurang ajar, air mau dipakai mandi malah dimasuki berdua. Mereka berendam sambil berteriak panas... panas....,” ucap Budiono menirukan.

Ternyata kondisi luka bakar yang dialami Holi dan Danda sangat parah. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Keluarga juga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kedungkandang.

Menurut Kapolsek Kedungkandang, Kompol Sutiono pihaknya masih belum tahu limbah apa yang dibakar. Sebab dari atas hanya kelihatan abu saja, namun saat dibuka di dalamnya berisi bara api yang sangat banyak.

"Bahkan saat kami buka dengan potongan bambu, bambunya langsung terbakar. Jadi lubang tersebut memang sangat berbahaya," terang Sutiono.

Saat abu tersebut dibongkar, apinya langsung berkobar. Sekitar pukul 21.00 WIB Sutiono meminta bantuan lima unit mobil pemadam kebakaran untuk mematikan api di dalam lubang tersebut. Seputar pabrik juga dipasang garis polisi untuk penyelidikan.

"Kami masih menyelidiki sebanarnya apa yang dibakar kok sampai bara apinya tidak bisa padam. Selain itu kemungkinan adanya kelalaian pihak pabrik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com