Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pembunuh Mahasiswa Timor Leste Diringkus

Kompas.com - 23/10/2013, 19:40 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Aparat Polres Surabaya meringkus empat pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Boy Algerio (24) dan Ubaldio (22), keduanya mahasiswa perguruan tinggi swasta di Surabaya asal Timor Leste. Sementara pelaku utama otak pengeroyokan masih diburu.

Keempat pelaku antara lain Marianto Vicente alias Marvin (25), Joao Niko Vernandes (23), Joao Afonso Ribeiro Da Silva Sauda Pereira alias Toza (30), dan Dominggos Romoaldo Pereira alias Amio (31).

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta mengatakan, keempat pelaku ditangkap di kawasan Cilacas, Jakarta, Sabtu (19/10/2013) kemarin. "Mereka ini juga mahasiswa perguruan tinggi swasta di Surabaya,'' katanya, Rabu (23/10/2013).

Berdasarkan hasil pengembangan kasus, jumlah pelaku ternyata bertambah dari tujuh seperti yang diberitakan, menjadi 11 pelaku. "Tujuh pelaku lainnya saat ini masih kami buru, termasuk otak pelakunya,'' terang Setija.

Para pelaku dengan korban sudah saling kenal, namun karena terjadi salah paham, akhirnya mereka ribut yang berujung pada kematian dua mahasiswa.

Selain mengamankan empat pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa sebilah parang, clurit, pipa besi dan baju korban.

Sebelumnya, kedua mahasiswa ini dikeroyok oleh para pelaku di Jalan Kelampis Semalang Gg II, Surabaya, pada 9 Oktober lalu. (9/10/2013) lalu. Ismenio Boy Algerio (24), mahasiswa Universitas Narotama, Surabaya tewas di tempat. Sementara Ubaldio (22), mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke RSU Dokter Soetomo. Polisi menduga tawuran tersebut karena salah paham antara dua kelompok perguruan silat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com