Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Petahana Menangkan Pilkada Wajo

Kompas.com - 26/09/2013, 19:12 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


WAJO, KOMPAS.com
- Kandidat petahana, Andi Burhanuddin Unru-Andi Syahrir Kube Dauda ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Bupati Wajo, Sulawesi Selatan oleh Komisi Pemilihan Kepala Daerah. Sementara sejumlah saksi dari beberapa kandidat lainnya memilih walk out serta enggan menandatangani penetapan tersebut, Kamis (26/09/2013).

KPUD menetapkan pasangan nomor urut 5, Andi Burhanuddin Unru - Andi Syahrir Kube Dauda meraih suara terbanyak, yakni 90.216 suara (40,32 persen). Disusul pasangan nomor urut 6 Amran Mahmud-Andi M Yusud Machmud Korosi dengan suara 68.196 (30,48 persen). Pasangan lainnya, Sanusi Karateng-Andi Surya Agraria memperoleh 27,945 suara (12,49 persen), Andi Safri Modding-Rahman Rahim 23.864 suara (10,66 persen), Andi Asriadi Mayang-Saidiman 6.977 suara (3,12 persen), dan Andi Suryadi Belo-Sabaruddin Mallo 6.561 suara (2,93 persen).

Lima saksi dari masing-masing kandidat lain menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi dan hanya ditandatangani oleh saksi kandidat terpilih. Meski demikian, pihak KPUD tetap menetapkan dan menyerahkan ke Panitia Pengawas Pemihan Umum (Panwaslu) terkait pelanggaran Pilkada susai dengan tuntutan para saksi.

"Apapun alasannya kami tetap menetapkan hasil pilkada ini dan kalau kalian mau menuntut silakan ke Panwas," jelas Andi Nirwana, Ketua KPU Wajo.

Sementara kandidat petahana terpilih langsung menggelar pesta di kediamannya yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wajo. "Sekarang kita sudah menang dan mari kita wujudkan janji politik yang saya janjikan," singkat Andi Burhanuddin Unru, Bupati Wajo.

Rekapitulasi yang digelar pada Rabu, 26 September 2013 ini dijaga ketat ratusan aparat TNI dan Polri. Pasalnya, sejumlah kandidat lain mengancam akan memboikot penetapan pemenang pilkada lantaran prosesnya dianggap banyak kecurangan.

Diberitakan sebelumnya, sejak digelarnya tahapan Pilkada hingga pencoblosan, warga menemukan sejumlah pelanggaran Pilkada yang dilakukan oleh pasangan petahana, termasuk pengerahan PNS saat kampanye serta penggelembungan suara dengan menggunakan pemilih siluman yang berujung pengepungan kantor KPU Wajo pada Senin, 23 September 2013 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com