Bermacam perlobaan digelar, mulai dari lomba menangkap bebek, lari karung, memasukkan pensil, hingga panjat pinang. Meski dengan hadiah ala kadarnya, warga tetap antusias mengikuti pesta itu.
Sorakan penonton didominasi oleh ibu rumah tangga saat panitia pelaksana mulai melepaskan bebek di hamparan persawahan yang diikuti oleh puluhan bocah. Mereka berlomba demi mendapatkan bebek yang juga merupakan hadiah bagi yang berhasil menangkapnya.
Area persawahan berlumpur yang dipenuhi jerami sisa panen warga tak membuat puluhan bocah surut untuk mengikuti perlombaan. "Dalam sekali lumpurnya jadi kita jatuh-jatuh kalau lari," ujar Asril, salah seorang bocah sambil tertawa bermandikan lumpur.
Tak kalah manariknya, belasan pria dewasa saling berjatuhan saat berusaha memanjat pohon pinang yang telah dilumuri pelumas. Sejumlah hadiah ala kadarnya berupa mi instan hingga minuman kemasan tak membuat para petani ini surut untuk terus memanjat sekalipun harus berjatuhan diikuti oleh sorakan dari istri-istri mereka.
Kemeriahan ini sedikit diwarnai kericuhan saat salah seorang petani berhasil mencapai puncak pohon pinang dan melemparkan sejumlah hadiah. Puluhan warga kontan berebut hadiah hingga sejumlah bocah terinjak-injak di tengah desakan warga.
Meski demikian, sorakan warga tetap membahana hingga perlombaan ini usai digelar. "Ini murni petani yang bikin, tidak ada sumbangan pemerintah karena dirangkaikan dengan pesta panen," ungkap Haeril, ketua panitia, kepada sejumlah wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.