“Kenapa yang dua dilumpuhkan, karena mereka memegang senjata revolver dan satunya membawa bom,” kata Irjen Unggung Cahyono, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur yang meninjau lokasi penyergapan di Tulungagung.
Dua terduga teroris yang tewas adalah Dayah dan Reza yang berasal dari Medan. Sedangkan terduga teroris yang masih hidup adalah Mugi Hartanto dan Sapari. Keduanya mengalami luka tembak di kaki setelah mencoba melarikan diri. Keduanya wargaTulungagung.
Para terduga teroris itu, Unggung menambahkan, saat ini sudah dievakuasi ke Surabaya, lalu diteruskan ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Unggung menuturkan, penyergapan para teroris itu merupakan hasil pemantauan yang dilakukan petugas selama hamper tiga bulan ini. Sepanjang pelariannya itu, mereka terus mengecoh petugas dengan cara berpindah-pindah tempat.
Beberapa kota yang sempat disinggahi adalah Surabaya, Lamongan, Magetan, serta Tulungagung. Keberadaan mereka di Tulungagung ini mulai terlacak sejak Sabtu (20/7/2013), hingga akhirnya dilakukan penyergapan tadi pagi di sebuah warung makan Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung.
“Di Tulungagung, Densus di-back-up oleh Polres. Sejak sekitar jam 9 semalam, mereka (terduga teroris) sudah diikuti,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, tim Densus 88 menangkap empat orang terduga teroris di Tulungagung. Dua teroris tewas dalam penyergapan, dua lainnya mengalami luka. Dua tewas berasal dari Medan dan mayatnya sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.