"Saat insiden terjadi, sekitar 1.500 orang memadati GOR yang berlokasi di Kota Lama Nabire sehingga memang sudah tidak memadai hingga para korban selain mengalami luka-luka juga sesak napas," kata Kapolda Papua yang saat ini masih berada di Nabire.
Menurut dia, dari laporan sementara, terungkap juga faktor membeludaknya penonton karena saat Bupati Nabire Izaias Douw masuk GOR, masyarakat yang berada di luar GOR meminta untuk diperbolehkan masuk sehingga Bupati Nabire kemudian mengizinkan masyarakat masuk tanpa membeli karcis.
Kebijakan itu, menurut Tito, mengakibatkan masyarakat berduyun-duyun memasuki GOR hingga melebihi daya tampung.
Menurut Kapolda, seusai final antara Yulianus Pigome melawan Alfius Rumkorem yang dimenangkan Alfius, para pendukung Pigome tidak terima dengan hasil tersebut sehingga terjadi keributan dan saling lempar, seperti melempar kursi dan botol air minum.
"Kalau akibat lemparan, baik kursi maupun botol air, tidak akan separah itu," ungkap Kapolda Papua.
Ditambahkan, dari 17 korban yang meninggal, tiga di antaranya sudah dimakamkan dan diharapkan korban yang belum dimakamkan segera dimakamkan.
Sementara itu, yang dirawat di RSUD Nabire saat ini tercatat 20 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.