Mudher, warga desa setempat mengatakan, banyak warga yang terdata dan berhak menerima BLSM. Tetapi ternyata banyak pula yang dialihkan kepada warga lainnya yang lebih mampu. Termasuk Hasyim sendiri tidak kebagian.
"Karena saya berhak menerima, maka saya cek langsung ke Kantor Pos dengan membawa kartu keluarga dan KTP, dan ternyata nama saya tercantum sebagai penerima BLSM," katanya, Ahad (15/7/2013).
Selain dirinya, ada banyak warga lainnya yang mengalami hal yang sama dan sudah mengecek langsung ke kantor pos. Warga kartu BLSM-nya dialihkan itu pun mendatangi kepala dusun. Namun kepala dusun yang bersangkutan mengelak dan menyatakan sudah berdasarkan data yang tertera di masyarakat.
"Karena warga sudah lihat datanya sendiri di kantor pos dan sudah valid, sehingga warga marah dan mengamuk," jelas Mudher.
Abdur Rahman, warga lainnya menilai bahwa pengalihan BLSM kepada warga yang tidak berhak itu bermuatan dendam. Sebab baru saja di desanya selesai pemilihan kepala desa dan yang menerima adalah para pendukung kepala desa. Sementara yang tidak kebagian adalah warga yang bukan pendukung kepala desa terpilih.
Sementara itu, Ervan Efendi, Kepala Desa Klompang Timur mengaku tidak tahu atas pengalihan BLSM. Sebab semua persoalan BLSM sudah dipasrahkan kepada aparatnya di masing-masing dusun. Pihaknya juga mengelak jika penerima BLSM saat ini adalah pendukungnya pada saat Pilkades.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.