"Selain itu, hasil visum menunjukkan bahwa memang terdapat luka lecet di tubuh jasad Afif, dari hasil pemeriksaan dokter forensik, penyebab kematian Afif ialah benturan keras yang membuat tulang rusak Afif patah dan mengenai paru-paru."
"Adapun lebam di tubuh Afif, kata dokter forensik merupakan lebam mayat," tutur Suharyono.
Ia berujar, hingga kini pihak tertentu masih bertahan dengan asumsi tanpa fakta, baik melalui press release maupun konferensi pers.
"Walau sudah dijelaskan seberapa baik pun, ini fakta, ini saksi kunci, ini sudah kami periksa, sudah dihadirkan, ini rekamannya, ini fotonya, dan seterusnya, masih saja mencari-cari yang tidak ada di kami. Sehingga kami memohon kepada semua pihak kalau ada info baru apa pun, lampirkan dengan bukti," ungkapnya.
Sebelumnya berdasarkan investigasi, LBH Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota polisi yang sedang patroli.
"Berdasarkan hasil investigasi LBH, kami melihat almarhum menjadi korban penyiksaan oleh kepolisian diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar," kata Direktur LBH Padang, Indira Suryani.
Menurut keterangan teman korban berinisial A, pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIB, tutur Indira, saat itu A sedang berboncengan dengan Afif memakai sepeda motor di jembatan aliran Batang Kuranji By Pass.
Kemudian, pada saat bersamaan korban Afif dan A yang sedang mengendarai motor dihampiri polisi yang berpatroli.
"Pada saat itu polisi menendang kendaraan korban AM terpelanting ke pinggir jalan. Pada saat terpelanting, korban Afif berjarak sekitar dua meter dari korban A," tuturnya.
Indira mengatakan, pada saat itu korban A ditangkap, diamankan dan sempat melihat korban Afif dikerumuni polisi, tetapi keduanya terpisah.
"Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban Afif sempat berdiri dan dikelilingi oleh anggota kepolisian yang memegang rotan. Hingga saat itu, korban A tidak pernah lagi melihat korban Afif ," ungkap dia.
Indira lalu mengatakan, pada siang harinya jenazah Afif ditemukan mengapung di Batang Kuranji.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Sumbar Ungkap Alasan Rekaman CCTV di Polsek Kuranji Atas Kasus Tewasnya Afif Terhapus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.