Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Wartawan di Semarang Titip Siswa di PPDB dan Ancam Lapor Wali Kota

Kompas.com - 24/06/2024, 16:19 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dapat intimidasi dari oknum wartawan.

Kejadian tersebut bermula saat oknum wartawan tersebut mendatangi Posko PPDB Kota Semarang.

Baca juga: Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Sekretaris PPDB 2024 Kota Semarang, Fajriah mengatakan, oknum wartawan itu mencoba menitipkan calon siswa ke sebuah sekolah.

"Saya tegas langsung saya tolak," jelas dia kepada kompas.com, Senin (24/6/2024).

Selama pembukaan PPDB 2024, sudah ada dua calon wali murid yang mencoba menitipkan calon siswa agar bisa masuk ke sekolah yang diinginkan.

"Iya ada dua yang ngaku oknum wartawan," kata dia.

Modus yang dilakukan oknum wartawan tersebut juga berbeda-beda. Mulai dari mendatangi Posko PPDB Kota Semarang secara langsung dan via telepon.

"Saya tak tahu itu orang yang sama atau tidak," ucap Fajriah.

Baca juga: 2 Oknum Wartawan di Ponorogo Peras Kepala Desa Bermodalkan Foto Meja yang Ada Stiker Parpol

Fajriah mengaku kecewa dengan ulah oknum wartawan tersebut. Menurutnya, sebagai orang yang berkecimpung di media seharusnya bisa mengedukasi masyarakat untuk menjauhi praktik titip-menitip.

"Sampai mau ngancam laporkan ke Bu Ita (Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu)," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com