Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Kompas.com - 24/05/2024, 15:56 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

"Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin," ujar Wafid dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas Gunung Kelimutu masih berada pada level I normal.

Dia mengimbau masyarakat sekitar dan wisatawan membatasi aktivitas di sekitar area kawah.

"Tidak melewati pagar pembatas, mendekati kawah danau, mendekati tembusan gas dan tidak bermalam di dalam area kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun," ujar Wafid.

Baca juga: Soekarno dan Sandiwara Kelimutu di Ende

Kemudian, masyarakat sekitar diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Kelimutu dari sumber yang tidak jelas.

Yoris Eman (52), warga Ende menuturkan, perubahan air Danau Kelimutu bukan pertama kali terjadi.

"Sudah sering alami perubahan warna, hanya saja kami tidak tahu dampak dari perubahan warna air," ujarnya.

Kendati begitu, warga sekitar maupun pengunjung selalu diimbau untuk tetap waspada saat berada di lokasi tersebut.

Respons BPBD Ende

Sekretaris BPBD Ende, Yulius Riwu menerangkan, belum ada imbauan dari Pemda terkait peristiwa tersebut.

Meski begitu, demikian Yulius, BPBD terus berkoordinasi dengan Badan Geologi dan Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu.

"Apabila terjadi peningkatan status (dari level 1 normal) pemda dalam hal ini BPBD akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk langkah-langkah antisipasi terhadap warga terdampak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com