Edi menyebutkan, pengerjaan rumah juga sempat telat lantaran ada beberapa material yang tidak sesuai sehingga harus diganti.
Di sisi lain, untuk sampai di Dukuh Timbulsloko memakan waktu lama lantaran jalan ke desa tidak bisa dilintasi mobil.
Dari jalan utama desa, material diangkut menggunakan perahu untuk sampai di Dukuh Timbulsloko.
Sementara itu, lalu lintas antar-rumah juga menggunakan jembatan kayu.
"Barang ada yang telat. Berhenti dua mingguan, terus yang susah bawanya, targetnya tiga bulan. Merakit sendiri sudah ada gambarnya dari sana," tutup dia.
Sebelumnya, Mukromin turut mengungkapkan sukacitanya saat mendapatkan bantuan rumah apung.
Baca juga: Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet
Pasalnya, rumah lama miliknya sudah keropos diterjang banjir rob dan tidak layak huni.
"Alhamdulillah bahagia, masalah rumahnya itu keropos, dicek kres-kres itu," ujar Mukromin (50) saat merakit rumah apung, Sabtu (16/9/2023).
Mukromin yang memiliki keahlian tukang kayu mengaku tidak kerepotan saat membangun rumah tersebut.
"Ini dapat rumah apung saya kerjakan sendiri. Sudah ada gambarnya, detail. Saya serabutan, ya tukang kayu, tukang batu," beber dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.