Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Kompas.com - 22/05/2024, 20:26 WIB
Rasyid Ridho,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Buah khas Kabupaten Tangerang, Banten rambutan parakan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk karena faktor lingkungan geografis.

Buah dengan nama latin nephelium lappaeum sp ini menjadi Indikasi Geografis pertama untuk komoditas rambutan di Indonesia.

"Rambutan parakan ini tentunya tidak ada di daerah lain, andai pun ada, akan tidak sama, tidak identik seperti rambutan parakan."

Demikian kata Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Ekonomi, Lucky Agung Binarto kepada wartawan. Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Dijelaskan Lucky, manfaat dari terdaftarnya rambutan parakan dalam Indikasi Geografis dapat memperkuat identitas produk unggulan daerah melalui label yang terdaftar dan terlindungi secara hukum.

Selain itu, kata Lucky, Indikasi Geografis memberikan jaminan atas kualitas, karakteristik, dan reputasi produk, perbaikan citra, dan daya saing di pasar, serta meningkatkan nilai tambah, dan harga jual.

"Adanya lebel rambutan parakan tentunya daerah-daerah lain tidak bisa mengklaim bahwa rambutan parakan miliknya, dan rambutan parakan ini sah dan legal milik Provinsi Banten," ujar dia.

Bahkan, kata Lucky, jika panennya melimpah rambutan parakan dapat diekspor ke luar negeri baik buah maupun olahannya dengan kemasan menarik.

"Mudah-mudahan rambutan ini sampai mancanegara sana, juga kita kalau makan rambutan teringat dengan Kabupaten Tangerang," kata dia.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Dodot Adikoeswanto, mengatakan, rambutan parakan telah diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak lima tahun lalu.

Melalui proses panjang, akhirnya pada Rabu (22/5/2024) Kemenkumham menyerahkan secara langsung sertifikat rambutan Parakan kepada Penjabat Bupati Tangerang Andi Ony.

Baca juga: Kenapa Buah Rambutan Baik untuk Kesehatan?

"Ini rambutan parakan diupayakan dari tahun 2019, ada tahapan penelitian sampai ditetapkan itu waktunya panjang," kata Dodot.

Diungkapkan Dodot, potensi sumber daya alam Provinsi Banten sangat melimpah. Namun, baru buah rambutan parakan yang ditetapkan sebagai Indikasi Geografis.

Saat ini, kata Dodot, sedang diproses permohonan Indikasi Geografis lainnya talas beneng dari Kabupaten Pandeglang.

Kemudian, Banten juga memiliki potensi yang bisa didaftarkan seperti kopi puhu pandeglang, kopi cinangka Serang, batu kalimaya Lebak, gula aren Lebak, dan rambutan tangkue, Lebak.

Melihat banyaknya potensi yang ada, Dodot meminta dukungan dari Pemerintah Daerah agar dapat memberikan atensi mendaftarkan indikasi geografisnya.

"Kami akan jemput bola, karena banyak potensi kenapa baru satu dan ini perlu kepedulian bersama," ujar dia.

Staf Ahli Gubernur Banten Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kemasyarakatan, Komari mengatakan, banyak potensi baru rambutan parakan.

Baca juga: 5 Khasiat Buah Rambutan bagi Kesehatan, Apa Saja?

“Ini tentunya masih jauh dari kata membanggakan. Tapi ini bisa menjadi pemacu dan motivasi untuk Provinsi Banten," kata Komari.

Komari mendorong Pemerintah Kabupaten dan Kota lainnya untuk mengangkat dan mendaftarkan menjadi Indikasi Gografis.

“Kami menghimbau agar Pemerintah Kota/Kabupaten dapat lebih mendalami potensi sumber daya alam khas daerahnya dan mendaftarkannya,' ujar dia.

Diketahui, rambutan parakan banyak dibudidayakan di enam kecamatan di Kabupaten Tangerang yakni Cisauk, Legok, Pagedangan, Kelapa Dua, Panongan, dan Curug.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmill' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmill" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Regional
Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Regional
Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com