Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Kompas.com - 11/05/2024, 08:01 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

GORONTALO, KOMPAS.com - Puluhan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo melarikan diri dari asrama sekolah, karena diduga mendapat perundungan dari senior.

Salah satu orangtua siswa, Sera, di Gorontalo, Jumat (10/5/2024) mengatakan, menurut keterangan puterinya, para siswi lari dari asrama sekitar pukul 02.00 WITA.

Mereka memanjat tembok pagar, lalu berjalan kaki ratusan meter, sebelum memesan jasa angkutan untuk pergi ke rumah orangtua salah satu rekannya.

"Menurut keterangan anak saya dan rekan-rekannya, mereka lari dari sekolah karena tidak tahan dengan tekanan atau perlakuan dari senior mereka," kata Sera.

Perlakuan yang dialami para siswi kelas 10 ini adalah kerap dihukum dengan cara duduk dengan posisi kaki dilipat ke samping dalam waktu yang lama.

Baca juga: Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Perlakuan lain yang dialami adalah, mereka diwajibkan bergerak cepat saat dipanggil atau diperintah oleh seniornya.

Bahkan karena takut melanggar batas hitungan mundur yang ditentukan senior, salah seorang siswa terjatuh dari tangga hingga mengalami cedera serius pada bagian rahang.

"Siswi tersebut akhirnya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis," kata Sera.

Sera mengatakan, selain itu para siswi pun mengeluhkan perlakuan senior, yang sering meminta uang untuk membeli makanan.

Atas tekanan semacam itulah, kata Sera, para siswi akhirnya memutuskan bersama-sama lari dari asrama.

"Kami berharap aturan yang ada di sekolah itu bisa diperbaiki, dan para senior yang terlibat dapat dibina dan dievaluasi sehingga hal ini tidak perlu terjadi," kata Sera.

Ia menambahkan, beberapa orangtua siswi sebenarnya telah melakukan musyawarah dengan pihak sekolah di salah satu rumah yang menjadi tempat para siswi tersebut bermalam.

"Saat ini mereka belum siap untuk kembali ke sekolah dan tadi sudah bersepakat dengan pihak sekolah, bahwa mereka akan kembali ke rumah keluarga masing-masing," kata dia.

Baca juga: Video Viral Perundungan Anak di Cirebon, Korban Dikeroyok hingga Merintih Kesakitan

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Terpadu Wira Bhakti, Marwan Potale, mengaku telah mengambil langkah pencegahan dengan mengizinkan para siswi kembali ke orangtua atau keluarganya masing-masing.

Dia berkilah, pihak sekolah belum bisa mengambil kesimpulan terkait persoalan ini, karena para siswi masih diminta oleh orangtua mereka untuk kembali ke rumah.

"Insha Allah hari Minggu atau Senin mereka diantar kembali ke sekolah oleh orangtuanya masing-masing. Mereka akan kami mintai keterangan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya," kata Marwan.

Marwan pun mengatakan, langkah yang nantinya akan diambil oleh pihak sekolah akan bergantung pada proses pemeriksaan terhadap para siswi.

Namun, kata Marwan, sekolah berkomitmen untuk secepatnya menyelesaikan persoalan ini secara profesional, dengan harapan kejadian serupa tidak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Warga di Pekalongan Patungan Cor Jalan, Ini Penjelasan Pemdes

Viral, Video Warga di Pekalongan Patungan Cor Jalan, Ini Penjelasan Pemdes

Regional
Pendaftaran PPDB SDN 212 Kota Jambi, Posko Didirikan di Depan Sekolah

Pendaftaran PPDB SDN 212 Kota Jambi, Posko Didirikan di Depan Sekolah

Regional
Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Level Siaga ke Waspada

Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Level Siaga ke Waspada

Regional
Korupsi Pembangunan Pasar, Eks Asisten Daerah Cilegon Dituntut 6 Tahun Penjara

Korupsi Pembangunan Pasar, Eks Asisten Daerah Cilegon Dituntut 6 Tahun Penjara

Regional
Tiduran di Hotel, Jemaah Haji Asal Magelang Meninggal di Mekkah

Tiduran di Hotel, Jemaah Haji Asal Magelang Meninggal di Mekkah

Regional
Viral, Video Deklarasi Puluhan Kades kepada Kapolda Jateng, Bawaslu Panggil yang Terlibat

Viral, Video Deklarasi Puluhan Kades kepada Kapolda Jateng, Bawaslu Panggil yang Terlibat

Regional
Kukuhkan Pengurus FKUB Jateng, Pj Gubernur Nana Ungkapkan Harapannya 

Kukuhkan Pengurus FKUB Jateng, Pj Gubernur Nana Ungkapkan Harapannya 

Regional
Ancaman Sanksi Pemecatan ASN dan Nomor Pengaduan Pelanggaran Pilkada Jateng 2024

Ancaman Sanksi Pemecatan ASN dan Nomor Pengaduan Pelanggaran Pilkada Jateng 2024

Regional
Sipir Rutan Kupang yang Aniaya Warga Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Sipir Rutan Kupang yang Aniaya Warga Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Regional
Sidang Vonis Terdakwa Pembunuhan 'Debt Collector' di Sukabumi Ditunda, Hakim Belum Rampungkan Putusan

Sidang Vonis Terdakwa Pembunuhan "Debt Collector" di Sukabumi Ditunda, Hakim Belum Rampungkan Putusan

Regional
Polda Banten Klaim Sudah Blokir 578 Situs Judi 'Online', Server Ada di Luar Negeri

Polda Banten Klaim Sudah Blokir 578 Situs Judi "Online", Server Ada di Luar Negeri

Regional
Buruh Asal Magelang Ditangkap Polisi Hendak Mencuri di Toko Kelontong, Tak Punya Uang Belikan Sepatu Anaknya

Buruh Asal Magelang Ditangkap Polisi Hendak Mencuri di Toko Kelontong, Tak Punya Uang Belikan Sepatu Anaknya

Regional
Kronologi Remaja di Batam Aniaya Ibu Pakai Pisau, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Kronologi Remaja di Batam Aniaya Ibu Pakai Pisau, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Regional
Dendam Adik Diperkosa dan Dibunuh 6 Tahun Silam, Seorang Pemuda Bakar Rumah Pelaku

Dendam Adik Diperkosa dan Dibunuh 6 Tahun Silam, Seorang Pemuda Bakar Rumah Pelaku

Regional
2 Tahun Endorse Situs Judi Online, Selebgram di Banten Raup 41 Juta

2 Tahun Endorse Situs Judi Online, Selebgram di Banten Raup 41 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com