BATAM, KOMPAS.com - Aparat Polda Kepulauan Riau menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu cair sebanyak 13,2 liter.
Sabu cair ini diduga akan dibawa ke luar wilayah provinsi setempat melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau (Kepri) Komisaris Besar Polisi Donny Alexander di Batam, Senin kemarin (29/4/2024) mengatakan, sabu cair dimasukkan ke dalam botol minuman kemasan dan kemasan teh China.
Praktik ini merupakan modus baru dan pertama kali ditangani oleh Polda Kepri.
Baca juga: Bea Cukai Batam Bongkar Jaringan Penyelundupan 17,7 L Sabu Cair
"Dalam proses ini dengan bentuk sabu cair ini adalah hal baru, dan ini beda dengan namanya happy water. Happy water juga ada kandungannya tapi ini adalah murni sabu cair," kata Donny.
Donny menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, dia mendapatkan sabu cair tersebut dari perbatasan laut Indonesia-Malaysia dibawa melalui Kota Batam dengan tujuan pengiriman Provinsi Jambi.
"Jadi tujuan utamanya itu bukan di wilayah Kepri. Hasil proses penyidikan barang ini akan dikirimkan ke titik lokasi provinsi lain," ujar dia.
Kata Donny, berdasarkan hasil koordinasi bersama dengan Bareskrim dan juga laboratorium forensik, sabu cair tersebut merupakan salah satu bentuk prekursor.
Kandungannya adalah metamfetamin, sebagaimana yang akan menciptakan suatu bentuk sabu cair.
Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 264 Kg Sabu Cair di Jambi
Dengan satu liter sabu cair dapat menghasilkan 2,5 kilogram jenis sabu kristal atau padat.
"Kuat dugaan kami itu akan dikristal dan akan diedarkan di mana sesuai dengan apa yang kita lakukan proses penangkapan dengan modus ini," kata Donny.
Kapolda Kepri Irjen Pol. Yan Fitri Halimansyah mengatakan, selain menggagalkan penyelundupan sabu cair, Polda Kepri juga mengamankan sabu padat kristal seberat 28,86 kilogram.
"Tangkapan ini dari bandara mau dibawa keluar Kepri, dan ditangkapnya di bandara saat di proses x ray," kata Yan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.