Rumah mertua Rukijan yang berada di Desa Paras terlihat tak terurus saat Kompas.com menyambangi lokasi.
Pintu pagar besi terlihat digembok, sementara semak dan rumput di depan rumah dibiarkan tumbuh lebat sehingga menyamarkan keberadaan rumah tersebut dari jalan.
Sejumlah tetangga mengaku tidak tahu keberadaan penghuni rumah karena mereka jarnag melihat keberadaan mereka.
“Sudah lama tidak terlihat aktivitas di situ, tapi sepertinya masih ada orangnya,” ujar salah satu warga yang lewat.
Kepala Desa Paras, Suprapto, mengaku jika S, pemilik rumah sangat tertutup dan jarang sekali bersosialisasi dengan warga sekitar.
S sendiri selain pensiunan pegawai kecamatan, juga memiliki usaha kolam renang di rumahnya sebelum tutup karena Covid-19 tahun 2019 lalu.
“Keluarga mereka tertutup sekali. Dia tidak pernah pergi ke kondangan selamatan maupun kondangan hajatan pengantin warga. Kita juga tidak pernah tahu apa yang terjadi di rumah tersebut karena rumahnya selalu terkunci,” kata dia.
Saking tertutupnya, Suparapto mengaku pernah satu kali adik dari S mengadu ke kantor kelurahan karena tidak bisa bertemu dengan penghuni rumah.
Rumahnya terkunci dan tidak pernah membalas salam dari luar.
Warga sekitar mengaku enggan berurusan dengan keluarga S karena takut dilaporkan ke polisi.
Baca juga: Pemudik yang Tewas di Tol Solo-Ngawi Berencana Gelar Acara 1.000-an Hari Meninggalnya Ibunda
“Dia punya adik polisi, kalau kita mau ke situ dilaporkan kalau rumahnya digedor-gedor terus dia lapor kalau perangkat desa memaksa masuk. Makanya saya hanya bisa bilang kepada adiknya itu, kalau adiknya saja tidak bisa masuk, apalagi kami selaku orang luar,” imbuh dia.
Suprapto juga mengaku tidak mengetahui pasti keberadan istri Rukijan dan kedua anaknya, karena tidak pernah melihat mereka.
“Lapor ke desa waktu kedatangan saja tahun 2017, setelah itu tidak pernah ada permintaan pindah domisili. Perangkat desa kesulitan kalau mau mendata ke rumah tersebut,” ucap dia.