Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Kompas.com - 24/04/2024, 23:27 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Progres pembangunan tanggul permanen di Sungai Wulan, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), sudah mencapai 25 persen. Diketahui jebolnya tanggul Sungai Wulan menyebabkan banjir besar di Demak. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto mengatakan, pembangunan tanggul itu ditargetkan selesai Juli 2024. Sehingga dapat mengantisipasi banjir akibat luapan air sungai saat musim hujan tiba.

Baca juga: Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Menurut Harya, konstruksi tanggul di Sungai Wulan sengaja menggunakan tanah terpilih yang relatif kuat menahan debit air sekalipun hujan lebat terjadi.

“Kami datangkan tanah-tanah dari luar (daerah) dengan metode kita padatkan. Kita tambah juga pengaman tirainya dengan steel sheet pile dan elevasinya juga kita tambah,“ ujar Harya di Kantor DPD RI Jawa Tengah, Rabu (24/4/2024).

Harya memastikan tanggul permanen tersebut memiliki ketahanan baik selama tidak ada air yang melimpas di permukaanya dan merendam kedua sisi.

“Tanggul tanah itu musuhnya overtopping. Kalau sudah overtopping ya sudah pasti risikonya collaps. Namun kekuatannya itu artinya kuat untuk menahan air dengan catatan tidak boleh melimpas, satu itu saja," terangnya.

Lebih lanjut, ketinggian tanggul permanen Sungai Wulan yang semula 8,5 meter saat ini ditinggikan menjadi 9,2 meter. Lalu panjang tanggul itu sekitar 100 meter.

“Ya sementara untuk mengantisipasi, karena kejadian banjir yang kemarin sampai nyentuh elevasi plus 8,7. Yang kami tangani permanen saat ini di Norowito, Demak saja, Ada dua titik jebol, jadi 100 sampai 150 meteran yang kita tangani,” bebernya.

Tak cukup membangun tanggul permanen, penanganan banjir juga perlu dilakukan dengan membuang sedimen atau normalisasi sungai.

Hanya saja Harya menilai normalisasi cukup sulit dilakukan mengingat sungai Serang, Lusi, dan Juana (Seluna) menggunakan sistem terbuka.

Padahal kondisi sungai Seluna yang penuh sedimen turut mengurangi daya penampungan debit air di sungai tersebut.

“Mau tidak mau itu (sedimen) harus dikeluarkan. Jadi biayanya pasti besar, itu konsekuensi. Tadinya sungai itu ruang air, sekarang sebagian besar sudah dipakai untuk ruang sendimen. Memang harus ada effort yang cukup besar di situ,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com