Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Kompas.com - 24/04/2024, 10:36 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan dua langkah dalam upaya pencegahan korupsi.

Pertama, terkait dengan rencana aksi yang jelas, kemudian bukti administrasi dan input data yang akurat.

"Kami mengucapkan terima kasih. Jadi, dengan adanya ini kami bisa dievaluasi terus menerus dan kami juga bisa menilai sendiri," ucap Fatoni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Fatoni saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Diseminasi Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tahun 2024 dan Tindaklanjut Rekomendasi Hasil SPI 2023 di Griya Agung Palembang, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Cara Shin Tae-yong Motivasi Bangkit Timnas hingga Lolos 8 Besar Piala Asia U23

Dalam kesempatan itu, Fatoni menilai kegiatan tersebut sebagai motivasi bagi Sumsel untuk meningkatkan penilaian MCP.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada KPK telah menjadikan Sumsel sebagai tuan rumah kegiatan. Kami juga bersyukur MCP memberikan arah bagaimana pencegahan korupsi," ujar Fatoni.

KPK lakukan penguatan pada MCP 2024

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK RI Irjen Didik Agung Widjanarko menjelaskan bahwa KPK saat ini sedang memperkuat MCP 2024 sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi di tingkat pemerintah daerah (pemda).

Penguatan tersebut dilakukan dengan mempertajam indikator dan subindikator MCP, mendalami area prioritas terutama dalam Pengadaan Barang dan Jasa serta Perizinan, memperkuat Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), optimalisasi sinergi antara APIP dan Aparat Penegak Hukum (APH), dan melakukan pemantauan di lapangan.

Baca juga: Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

"Dari kelima upaya tersebut, kami juga saat ini dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam melakukan pemberantasan korupsi, yaitu kurangnya komitmen dalam melawan korupsi," kata Didik.

Selain itu, sektor pengadaan barang dan jasa dianggap sebagai area yang memiliki risiko tinggi terjadinya korupsi. 

Didik juga menyatakan bahwa praktik suap, gratifikasi, atau pemerasan dalam pelayanan publik masih cukup tinggi, dan pengawasan internal terhadap anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan independensi masih lemah.

"Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, kami berharap dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan setiap pemda untuk mengatasinya," ujarnya.

Baca juga: Pemda DKJ Berwenang Batasi Jumlah Kendaraan Milik Warga Jakarta

Kolaborasi dalam pencegahan korupsi

Sementara itu, Inspektur Khusus dari Inspektorat Jenderal Dalam Negeri Teguh Narutomo mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan kolaborasi dalam upaya pencegahan korupsi. 

Selain itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pencegahan korupsi dari sudut pandang administratif, dengan memastikan kelengkapan dokumen di MCP, serta melakukan sosialisasi pencegahan korupsi di lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

"Kami harap ke depannya, budaya pencegahan korupsi menjadi budaya di Indonesia," kata Teguh.

Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut juga hadir Pj Gubernur Banten Al Maktabar, Direktur Bidang Supervisi dan Koordinasi KPK RI Imam Turmudi, Ketua DPRD Provinsi Sumsel R A Anita Noeringhati, para bupati atau wali kota Se-Sumsel, dan para Kepala OPD Provinsi Sumsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com