“Kami akan terus melakukan intervensi agar masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan suka cita,” lugasnya.
Anwar Damanik menambahkan, inflasi year on year (yoy) di Provinsi Papua Tengah per Maret 2023-2024 mencapai 4,1 persen. Angka ini berada di atas rata-rata nasional, yaitu 3,05 persen. Adapun pasar murah menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok.
“Tidak bisa dipungkiri, meningkatnya perputaran ekonomi dan pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan permintaan barang. Hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya inflasi,” terangnya.
Anwar menambahkan bahwa saat ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah mengendalikan harga komoditi pangan. Sampai kini, komoditi makanan dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi inflasi di Papua Tengah. Karenanya, perlu dilakukan intervensi skala nasional.
"Kami juga sedang mencari cara agar volume barang yang disuplai dari Pulau Jawa dapat meningkat. Selain itu, kami juga melakukan gerakan tanam cabai dan membuka lahan baru,” jelasnya.
Ditemui di pasar murah, salah seorang pembeli, Dewi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang rutin menggelar pasar murah. Ia menilai, pasar murah sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di rumah.
“Pasar murah ini lengkap karena di sini dijual bahan pokok yang dibutuhkan di rumah, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri. Ini sangat membantu kami masyarakat kecil yang sedang menyiapkan perayaan Idul Fitri,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.