KOMPAS.com - Menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar pasar murah yang dipusatkan di Bandara Lama, Bukit Meriam Nabire, Jumat (6/4/2024).
Pasar murah yang menyajikan komoditi pangan itu diserbu ribuan masyarakat di Kabupaten Nabire.
Adapun komoditi pangan yang dijual, yakni beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit. Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengeluarkan kebijakan harga komoditi barang yang dijual dengan subsidi 50 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk, SSos, MM mengungkapkan bahwa kebutuhan komoditi pangan menjelang Idul Fitri tercatat memiliki grafis terus meningkat.
Baca juga: Tiba di Nabire, Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk Berlutut
Menurutnya, hal itu tak hanya terjadi di Papua Tengah, tetapi juga di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, pemerintah perlu melakukan intervensi terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
“Kami bekerja sama dengan Bulog, para pedagang, dan distributor barang. Kami selakupemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi harga 50 persen dari setiap barang yang dijual atau dibeli masyarakat. Harapannya, setiap masyarakat yang hadir bisa terlayani dengan baik,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Ribka Haluk menegaskan, pasar murah diselenggarakan bukan hanya untuk membantu masyarakat yang hendak merayakan Idul Fitri, melainkan sekaligus mengendalikan laju inflasi.
Perlu diketahui, kebutuhan komoditi pangan menjelang Idul Fitri umumnya terus meningkat. Hla ini, kata dia yang membutuhkan adanya intervensi pemerintah.
“Cabai merah dan cabai rawit menjadi komoditi yang harganya terus meningkat, disusul minyak goreng. Akan tetapi, stok minyak goreng dan cabai saat ini sudah aman. Cabai diperoleh dari Manokwari yang hasil panennya surplus. Dalam 1-2 hari ke depan, kami akan kedatangan cabai 4 ton dari Manokwari,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pelaksanaan pasar murah ini, pihaknya akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap harga komoditi barang di pasar. Pasar murah serupa juga akan terus dilakukan, baik dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait terlibat.
“Seperti TP-PKK saat ini rutin menggelar pasar murah di tingkat kampung-kampung. Saya mengintruksikan seluruh kepala daerah di tingkat kabupaten melakukan hal serupa,” jelasnyanya.
Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, SSTP, MM mengatakan bahwa stok bahan pangan menjelang Idul Fitri aman.
Hanya saja dengan permintaan barang di pasar yang meningkat, perlu adanya intervensi dari pemerintah agar harga tidak meningkat.
“Stok beras, minyak goreng, telur, dan gula sejauh ini masih aman. Harga bawang merah dan bawang putih masih normal. Hanya saja, cabai harganya terus meningkat. Hal itu didasarkan minimnya petani menanam cabai di samping tingginya permintaan. Meski demikian, kondisi stok cabai dipastikan masih aman,” jelasnya.
Anwar Damanik menegaskan, setelah pasar murah skala besar tersebut berlangsung, pihaknya akan melakukan pemantauan harga barang di pasar dan melakukan evaluasi.
“Kami akan terus melakukan intervensi agar masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan suka cita,” lugasnya.
Anwar Damanik menambahkan, inflasi year on year (yoy) di Provinsi Papua Tengah per Maret 2023-2024 mencapai 4,1 persen. Angka ini berada di atas rata-rata nasional, yaitu 3,05 persen. Adapun pasar murah menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok.
“Tidak bisa dipungkiri, meningkatnya perputaran ekonomi dan pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan permintaan barang. Hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya inflasi,” terangnya.
Anwar menambahkan bahwa saat ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah mengendalikan harga komoditi pangan. Sampai kini, komoditi makanan dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi inflasi di Papua Tengah. Karenanya, perlu dilakukan intervensi skala nasional.
"Kami juga sedang mencari cara agar volume barang yang disuplai dari Pulau Jawa dapat meningkat. Selain itu, kami juga melakukan gerakan tanam cabai dan membuka lahan baru,” jelasnya.
Ditemui di pasar murah, salah seorang pembeli, Dewi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang rutin menggelar pasar murah. Ia menilai, pasar murah sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di rumah.
“Pasar murah ini lengkap karena di sini dijual bahan pokok yang dibutuhkan di rumah, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri. Ini sangat membantu kami masyarakat kecil yang sedang menyiapkan perayaan Idul Fitri,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.