"Dila artinya lampu yang terang. Jadi menyalakan dila ini untuk menerangi sesuatu yang gelap," jelasnya.
“Kalau sekarang maleman agar lebih mudah digunakan pajenang, jika dulu dengan dila jojor terbuat dari biji jarak,” imbuh Sandrang.
Maleman akan dilakukan sepanjang malam, dibarengi dengan ibadah sholat taraweh, sholat tahajud, sholat taubat, bertasbih dan bersalawat sepanjang malam.
“Saat maleman itu bukan sekedar menyalakan dila tapi diikuti dengan ibadah sepanjang malam,” kisahnya.
Kalau dulu, maleman manjadi momen yang ditunggu. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini semakin ditinggalkan.
Bahkan, menurut Sandrang generasi muda sudah banyak yang mengetahui makna mendalam dari tradisi dila maleman karena diganti dengan lampu yang dialiri listrik.
Ia menyebut, tradisi maleman masih dilakukan sebagian masyarakat sebagai implementasi dari prinsip hidup yang disebut panca arif.
Baca juga: Hingga Jelang 5 Abad, Tradisi Sanggring Masih Dilaksanakan Warga di Gresik
“Selain ibadah dan mencari Lailatul Qadar, ada makna hubungan antar manusia yang terjaga dalam tradisi maleman,” ujarnya.
Filosofi yang digaungkan adalah bagaimana menjaga hubungan antarmanusia.
Jika dulu setelah adzan magrib dan berbuka puasa, para ketua RT akan keliling kampung meminta kepada warganya agar segera menyalakan dila maleman.
Hal itu karena fungsi dila saat maleman dapat membantu penerangan jalan, khususnya jalan menuju masjid atau musala ketika masyarakat ingin beribadah atau iktikaf di malam-malam terakhir ramadhan.
"Karena dulu belum ada listrik atau lampu penerang saat malam hari. Inilah dia hablum minannas itu yang termanifestasi lewat tradisi maleman," ungkapnya.
Baca juga: Melihat Kirab Malam Selikuran, Tradisi Keraton Solo Sambut Lailatul Qadar
Hal yang sama juga dilakukan keluarga Ibrahim (50), ketua RW di dusun yang sama dengan Sandrang. Ia menyalahkan dila jojor sebagai penerangan.
“Kami percaya, bahwa kelak di alam kubur saat semua gelap, cahaya dila dari tradisi maleman bisa menerangi kita,” kata Ibrahim.
Ia meyakini, dari tradisi maleman ini ada bentuk penghormatan dan penghargaan kepada alam dan manusia.