Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Motor, Rela Libas Gelapnya Jalinsum Demi Pulang Kampung

Kompas.com - 05/04/2024, 21:23 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Jalan lintas sumatera (Jalinsum) menuju arah Bakauheni, Lampung Selatan, terkenal gelap dan kurang lampu penerangan. Namun, kondisi ini tidak menghalangi sejumlah pemudik motor untuk tetap berangkat mudik.

Alfianza (23) mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) terlihat beristirahat sejenak di area parkir dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Jumat (5/4/2024) malam.

Meski angin laut berhembus sepoi-sepoi, dia merasa gerah. Dia lalu melepas helm dan jaketnya sambil tetap duduk di atas sepeda motor.

"Mau pulang, ya mudik ke Jakarta, Bang," katanya saat diwawancarai, Jumat malam.

Baca juga: H-5 Lebaran, Jalur Limbangan Garut Masih Sepi Pemudik

Temannya yang ada di jok penumpang turun dan menghampiri tiga sepeda motor lain di belakang dan samping Alfianza

"Dicek dulu, ini ada kawan, cewek juga yang ikut konvoi mau pulang ke Tangerang," katanya sambil melirik ke sampingnya.

Alfianza mengaku sudah sepakat dengan lima orang temannya untuk pulang pada Jumat malam dengan konvoi sepeda motor.

"Hari ini terakhir kuliah, jadi tadi sore selesai kuliah langsung berangkat," ucap dia.

Baca juga: Pemudik dengan Sepeda Motor Mulai Padati Pantura Karawang

Dia mengatakan, kondisi jalinsum mulai dari perbatasan Bandar Lampung hingga ke Pelabuhan Bakauheni termasuk gelap.

"Gelap bang, jarang ada lampu jalan, itu juga paling di tempat tertentu. Takut sih nggak kalau saya. Paling kita hati-hati aja karena ada kawan yang baru pertama kali jalan malam," katanya.

Hal serupa dikatakan Irfani (26), pekerja asal Lampung yang hendak mudik ke Karawang. Irfani mengatakan, saat masuk perbatasan Kecamatan Kalianda hari sudah gelap.

"Tadi sampai di Kalianda udah lewat magrib. Buka puasa dulu baru lanjut lagi ke sini (Pelabuhan Bakauheni)," beber dia.

Dia mengaku nekat melakukan perjalanan malam, agar sampai di Karawang sebelum sahur.

"Lebaran kemarin juga jalan malam. Sampai di rumah pas sebelum sahur, enak jalan malam, nggak panas," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com