Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis PMII Universitas Pattimura Demo Desak Dosen yang Lecehkan Mahasiswi Dipecat

Kompas.com - 05/04/2024, 05:17 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Pattimura Ambon menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Rektorat Universitas Pattimura, Kamis (4/4/2024).

Mereka mendesak pihak rektorat menindak tegas seorang oknum dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi kampus tersebut.

Korban pelecehan seksual diketahui merupakan kader PMII Universitas Pattimura Ambon.

Baca juga: Diduga Lecehkan Mahasiswi, Oknum Dosen Universitas Pattimura Dilaporkan ke Polisi

"Kami minta agar oknum dosen yang telah melakukan perbuatan terkutuk kepada saudara kami segera ditindak tegas dan dipecat," teriak Ketua Komisariat PMII Universitas Pattimura Ambon Rifaldi Paningfat saat menyampaikan orasinya.

Menurut para mahasiswa, perbuatan oknum dosen berinisial AS tersebut sangat keterlaluan dan tidak manusiawi.

Jadi, tidak ada alasan yang bersangkutan tetap bertahan di kampus tersebut.

Mereka menggambarkan perbuatan oknum dosen tersebut sebagai predator seksual yang harus segera dibasmi dari dunia kampus.

Dalam aksi itu para mahasiswa juga membakar ban bekas dan terlibat saling dorong dengan petugas keamanan kampus.

"Kampus adalah lembaga pendidikan yang mencetak para intelektual dan calon pemimpin bangsa karena itu tidak layak ada predator seksual di dunia kampus," teriak mahasiswa.

Baca juga: Pegawai Universitas Pattimura Ditemukan Tewas di Kamar Hotel di Ambon

Para pendemo menilai praktik pelecehan seksual yang kerap menimpa mahasiswi merupakan gambaran buruk dunia pendidikan di Universitas Pattimura.

Menurut mahasiswa, kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi hanya akan selesai jika para pelakunya dihukum berat sehingga ada efek jera kepada yang lain.

Dalam aksinya para mahasiswa juga meminta polisi segera menangkap oknum dosen tersebut dan memberinya hukuman berat.

Mereka berjanji akan terus mengawal kasus tersebut hingga pelakunya dihukum.

"Kami juga minta polisi segera menangkap pelaku. Kami akan kawal kasus ini hingga tuntas dan kami berharap mata rantai kasus kekerasan seksual yang selama ini terjadi dapat diputus," kata mahasiswa.

Terkait aksi demo mahasiswa tersebut, Rektor Universitas Pattimura Ambon, Prof Fredy Leiwakabessy memastikan telah memerintahkan para wakil rektor, dekan FKIP hingga ketua jurusan untuk segera menanganinya.

"Saya sudah perintahkan dekan memanggil terduga pelakunya. Saya juga sudah perintahkan para wakil dekan dan ketua jurusan untuk menangani kasus ini agar cepat selesai," katanya.

Baca juga: Demo di Universitas Pattimura, Massa Tuntut Dosen yang Aniaya Mahasiswa Dipecat

Selain itu, Fredy mengaku telah meminta satgas penanganan kekerasan seksual di kampus mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

Fredy mengaku sangat prihatin dengan peristiwa tersebut. Ia berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku apabila terbukti melakukan perbuatan tersebut.

"Kita sesuaikan dengan aturan yang berlaku dan bukti-bukti yang ada," tegasnya.

Sebelumnya, seorang dosen FKIP Universitas Pattimura Ambon dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.

Dosen tersebut dilaporkan oleh keluarga korban ke Polda Maluku pada Rabu (3/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com