Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pedagang di Kebumen Keluhkan Sepi Pembeli Imbas Menjamurnya Toko "Online"

Kompas.com - 03/04/2024, 12:15 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com- Jelang hari raya Idul Fitri 1445 H, pedagang pakaian di Kabupaten Kebumen mengeluh sepi pembeli.

Hal ini dirasakan para pedagang diduga akibat menjamurnya toko online yang membuat masyarakat enggan berbelanja di pasar tradisional.

Kondisi ini salah satunya tampak di Pasar Tumenggungan Kebumen, pada Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Aturan Bagasi Kereta Cepat Whoosh, Catat Sebelum Mudik Lebaran

Terlihat kondisi di pasar tradisional ini sepi akan transaksi jual beli baju atau pakaian jelang hari raya Idul Fitri.

Padahal biasanya, jelang lebaran seperti saat ini, pedagang pakaian lebaran di pasar tradisional selalu ramai pembeli.

Menurut Sukirman (52), salah seorang pedagang pakaian, sepinya pembeli baju lebaran di pasar tradisional diduga akibat menjamurnya toko online.

Hal ini membuat warga enggan berbelanja di pasar tradisional.

"Harganya baju baju si stabil, tapi kebanyakan online, pasar jadi sepi. Sepine pol, baru beberapa tahun ini sepi, biasanya nggak seperti ini, karena saya kira itu toko online yang membuat pasar sepi," kata Sukirman.

Hal yang sama juga diungkapkan alah seorang pedagang sandal dan sepatu, Sarifah (38).

Sarifah menyebut, sepinya pembeli sudah terjadi sejak dua tahun lalu, tepatnya pasca Covid-19 melanda.

Terkadang, dalam sehari tidak satupun ada pembeli yang datang.

"Kayaknya online itu lebih berpengaruh. Awalnya (sepi saat) corona terus sampai sekarang. Waktu lagi awal corona belum seperti ini, tapi ini udah dua tahun lah. Ini juga belum penglaris (belum ada pembeli) jangankan omset. Belum laku sama sekali," ungkapnya.

Baca juga: Polresta Cirebon Libatkan 1.277 Personel untuk Bantu Pemudik Lebaran

Dengan kondisi seperti saat ini, para pedagang pun mengaku hanya bisa pasrah, dan berharap pemerintah bisa ikut turun tangan membantu memberikan solusi agar pasar tradisional bisa kembali ramai.

"Ya kita berharap ada perhatian serius bagi para pedagang dari pemerintah," kata Sarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com