Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambangan Ilegal di Sleman, Jalan Rusak dan Berdampak pada Sekolah, ORI DIY Turun Tangan

Kompas.com - 26/03/2024, 17:28 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Menurut Bagus, fakta di lapangan aktivitas penambangan tersebut berhenti ketika ada upaya-upaya dari pemerintah. Namun, setelah itu penambangan kembali beraktivitas.

"Seperti yang beberapa hari ini, sekitar lima hari mereka berhenti. Tetapi hari ini, tadi pagi katanya mulai ada lagi. Ini yang tidak kita inginkan, kalau memang ilegal ya sudah ditutup saja. Walaupun proses di bawah tidak semudah itu, tapi paling enggak ada komitmen dari pemerintah untuk menghentikan itu," ujar dia.

Bagus menuturkan ORI DI Yogyakarta (DIY) juga akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Sebab, aktivitas penambangan tersebut ilegal.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan APH (aparat penegak hukum), semoga segera waktunya. Karena ini kan ada sisi penegakan hukum, karena itu ilegal jadi penegakan hukum harus jalan," ujar dia.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Prambanan, Hastari Murti menceritakan awal-awal dampak dari penambangan memang belum terasa.

Namun, mulai awal tahun 2024 ini, aktivitas penambangan semakin mempercepat kerusakan jalan.

"Awal tahun ini mulai semakin cepat rusaknya jalan dan makin parah," ucap Hastari, di kantor ORI DIY.

Hastari menuturkan, kondisi jalan memang membahayakan bagi siswa yang melintas maupun pengguna jalan lainya karena sudah tidak layak dilalui. Para siswa maupun pengguna jalan lainya harus sangat hati-hati ketika melintas.

Bahkan saat turun hujan, pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Selain licin, saat malam lampu penerangan jalan juga jarang.

"Ya karena terlalu licin, bergelombang dan tanah (penambangan) menutup saluran air juga. Ya yang membuat sekolah saya kayak anak sungai itu ya karena saluran air tertutup, hujan deras dan air masuk semua," beber dia.

Baca juga: Tak Lolos ke Senayan, PPP DIY: Bukan Masalah Mas Sandi, tapi Banyak Faktor

Hastari menuturkan, lokasi penambangan dekat dengan sekolahnya. Lokasinya ada di belakang sekolah.

Sehingga suara dari penambangan menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.

"Jaraknya sekitar 100 meter. Setiap aktivitas penambangan kan suaranya mengganggu sekali," ucap dia.

Hastari pun bersyukur bisa difasilitasi oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DI Yogyakarta (DIY) bertemu dengan dinas terkait.

Sehingga keluhan dari sekolah bisa tersampaikan.

"Harapan kami bisa segara ada tindakan," tegas dia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman Raden Haris Martapa mengatakan, ada satu penambangan yang belum berhenti sepenuhnya.

"Nah, ada satu lokasi yang masih belum berhenti sepenuhnya. Kemarin empat hari sudah berhenti, hari ini ada aktivitas lagi tapi kecil," tutur Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman Raden Haris Martapa.

Haris mengatakan, lokasi tersebut memang sebenarnya tidak boleh ditambang. Beberapa langkah pun sudah dilakukan oleh dinas terkait.

"Pemkab sudah sesuai dengan kewenanganya masing-masing. Kita sudah pendekatan dengan masyarakat, kemudian dengan yang lain-lain," ucap dia.

Haris menegaskan, penambangan tersebut memang ilegal. Sebab, tidak ada izin aktivitas penambangan.

Sesuai regulasi legalitas untuk galian C merupakan lewenangan Pemda DIY seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020. Kemudian, juga ada Peraturan Gubernur DIY Nomor 39 Tahun 2022.

"Ini langkah-langkah strategis sudah dilakukan, kemarin kan sudah ada sosialisasi, bahkan dari Kejaksaan Tinggi dari Polda dan sebagainya sudah memberikan materi," urai dia.

Pemkab Sleman pun setiap minggu akan mengecek ke lokasi untuk memastikan penembangan tidak beraktivitas kembali.

"Dari kami setiap minggu kita cek, tugasnya kita itu nanti ketika penambangan sudah selesai segera untuk jalan yang di sana kita perbaiki," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com