Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambangan Ilegal di Sleman, Jalan Rusak dan Berdampak pada Sekolah, ORI DIY Turun Tangan

Kompas.com - 26/03/2024, 17:28 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jalan di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, tepatnya di depan SMP Negeri 2 Prambanan dalam kondisi rusak dan membahayakan siswa serta masyarakat.

Rusaknya jalan ini, akibat adanya aktivitas penambangan ilegal di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DI Yogyakarta (DIY) turun tangan untuk melakukan investigasi dengan mengumpulkan data di lokasi terkait jalan rusak dan aktivitas penambangan ilegal tersebut.

Tak hanya itu, ORI DIY juga mengumpulkan instantasi terkait baik dari Kabupaten Sleman maupun pemerintah DI Yogyakarta (DIY).

Baca juga: BPOM DIY Temukan Cumi Asin Mengandung Formalin di Pasar Sleman

"Jadi hari ini kita mengumpulkan instansi terkait ya, stakeholder Sleman maupun Pemda DIY," ujar Asisten Pemeriksa Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DI Yogyakarta (DIY), Muhammad Bagus Sasmita, Selasa (26/3/2024).

Bagus menyampaikan, para stakeholder hadir di kantor ORI DIY karena ada dua isu, yakni soal kondisi jalan di Kalurahan Sumberharjo, tepatnya di depan SMP Negeri 2 Prambanan yang tidak layak.

Kemudian, soal isu adanya aktivitas pertambangan.

"Kaitanya dengan infrastruktur jalan yang memang di lokasi tersebut sudah sekitar empat bulan ini tidak layaklah, maka kita undang Pemkab Sleman. Kemudian dari Dinas PUP SDM DIY dan Satpol PP DIY karena ada isu penambangan," ucap dia.

Menurut Bagus, dari pertemuan dengan stakeholder Pemkab Sleman dan Pemda DIY di kantor ORI DIY disimpulkan jika penambangan yang ada di Kalurahan Sumberharjo, adalah ilegal.

"Kaitanya dengan penambangan ini kan akhirnya kita bicara legal, ilegal. Klir tadi sepakat semua di forum ini (penambangan) tidak ada izinya, sama sekali tidak ada izin. Sehingga itu klir ilegal," ujar dia.

Diungkapkan Bagus, ORI DIY meminta agar aktivitas penambangan tersebut dihentikan, sebab tidak ada izin. Terlebih, penambangan tersebut berdampak pada sekolah.

Pemkab Sleman sebagai penanggungjawab wilayah dalam forum juga menyatakan berupaya untuk menindaklanjuti aktivitas penambangan ilegal tersebut.

"Kami meminta kalau bisa dihentikan, karena ini jelas tidak ada izinya kok dibiarkan. Padahal, dampaknya tidak hanya ke sekolah, walaupun yang terdampak terutama sekolah. Tapi, kami berharap setelah Lebaran itu klir ada tindaklanjut, artinya bisa berhenti," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com