Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Kasus Inses Kakak Adik di Bengkulu hingga Punya Anak, Sekeluarga Tidur Sekamar

Kompas.com - 23/03/2024, 11:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - KH (21), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ditangkap polisi karena memperkosa adiknya, R (16) hingga memiliki anak yang kini berusia dua tahun.

Ternyata dari hubungan inses tersebut, korban sudah tiga kali hamil dan dua di antaranya keguguran.

Polisi menduga, hubungan antara KH dan R diketahui oleh orangtuanya, namun berusaha ditutup-tutupi.

Kasus tersebut terungkap saat R diantar orangtuanya untuk berobat ke bida desa karena sakit. Saat diperiksa, R dinyatakan mengalami keguguran.

Baca juga: Terungkap Hubungan Inses Kakak Adik di Bengkulu, Hamil dan Punya Anak Berusia 2 Tahun

Hasil tersebut tidak diterima oleh orangtua R. Apalagi desas-desus tentang keluarga mereka muncul di kalangan masyarakat desa.

Orangtua R kemudian mendatangi kepala desa setempat untuk meluruskan permasalahan tersebut. Namun kades menghubungi Bhabinkantibmas karena merasa ada yang janggal dari penjelasan orangtua R.

Oleh kepala desa, korban disarankan untuk dibawa ke puskesmas.

Pada Senin (18/3/2024), sang kades pun ke rumah korban R untuk membawa gadis 16 tahun itu ke puskesmas.

Ternyata di rumah korban sudah ada petugas Pendamping Rehabilitasi dan Pekerja Sosial Kemensos (Kementerian Sosial) Kabupaten Rejang Lebong.

Baca juga: Pria yang Bunuh 7 Bayi Hasil Inses dengan Anaknya Divonis Seumur Hidup

Didampingi petugas, kades membawa R ke Puskesmas untuk diperiksa.

Saat itu lah korban mengaku disetubuhi oleh kakak kandungnya di sebuah pondok kopi milik orangtuanya. Sang kades pun membuat laporan ke polisi.

Di hari yang sama, KH yang merupakan kakak kandung korban diamankan.

"Untuk pelaku sudah diamankan, korban juga didampingi sekarang, masih pengembangan lebih lanjut," jelas Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak.

Korban hamil 3 kali

Ilustrasi kehamilan yang bisa dipersiapkan.Honeyriko Ilustrasi kehamilan yang bisa dipersiapkan.
Pekerja Sosial Kemensos Diana Ekawati yang mendampingi korban menceritakan kasus kakak hamili adik kandung ini diduga telah terjadi sejak tahun 2021.

Hingga tahun 2024, korban sudah hamil tiga kali dan dua di antaranya keguguran. Korban juga melahirkan seorang anak pada tahun 2021 dan sekarang berusia dua tahun.

Dari cerita korban, aksi bejat kakaknya itu telah terjadi sejak korban berusia 14 tahun.

"Korban sudah pernah hamil, dua kali keguguran dan satunya sampai melahirkan, anaknya ada, laki-laki," jelas Diana.

Ia juga menyebut ada dugaan percobaan penutupan informasi oleh orangtua R dan KH hingga akhirnya kasus tersebut terungkap.

Diana mengatakan, ia merekam semua pernyataan korban karena ada perbedaan pengakuan saat korban berada di dekat orangtuanya.

Baca juga: Istri Tersangka Inses di Banyumas 3 Kali Bantu Persalinan, Polisi: Kalau Tidak Menurut, Diancam Dibunuh

Saat sendiri, korban mengaku diancam akan dibunuh. Namun saat ada orangtuanya, korban menyatakan tak ada ada ancaman dari kakaknya.

RI hanya mengatakan, kakaknya meminta untuk tidak mengungkapkan atau merahasiakan kejadian tersebut dari orang lain.

Menurut Diana, orang tua korban seakan-akan ingin melindungi anak laki-lakinya.

"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga, penerimaan keluarga belum sepenuhnya," lanjut Diana.

Dari penuturan korban, aksi bejat kakak kandungnya itu terjadi secara berulang-ulang. Saat kejadian, korban diancam untuk dibunuh.

Menurut Diana, ia berencana akan mengamankan korban dari keluarganya agar kesehatan mental serta fisiknya membaik.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas Jadi Tontonan Warga

Orangtua sempat tuduh tetangga hamili anaknya

Kehamilan R hingga melahirkan anak sempat menghebohkan masyarakat desa di Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong.

Saat itu orang tua berusaha menutupi inses anaknya dengan menuduh tetangganya berinisial HE, yang telah memperkosa anaknya hingga hamil.

Tidak hanya sampai di situ, orang tua R bahkan melaporkan HE ke polisi dengan tuduhan perkosaan.

Pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut, namun setelah diselidiki, ternyata tidak cukup bukti.

Baca juga: Ini Fakta Sosok Guru Spiritual yang Disebut Suruh Pria di Banyumas Inses dengan Anaknya untuk Ritual Pesugihan

HE lantas dibebaskan, dan kasus pada tahun 2022 itu menemui jalan buntu. Sementara orang tua R terpaksa mencabut laporan tersebut dan tidak melanjutkannya.

Sedangkan KH (21) yang saat itu masih berusia 19 tahun, sama sekali tidak dicurigai masyarakat telah menghamili adiknya sendiri.

 

Satu keluarga tidur sekamar

Ilustrasi pernikahan sedarahShutterstock.com Ilustrasi pernikahan sedarah
Dari keterangan korban kepada pendamping, kejadian tersebut berawal dari sang kakak yang sering melihatnya mandi bahkan hingga berganti pakaian.

Hal itu terjadi karena rumah mereka hanya memiliki satu kamar, bahkan tanpa sekat. Mereka juga tidur dalam satu kamar, hingga keduanya tumbuh dewasa.

Kakak beradik ini bersama kedua orang tuanya tidur dan berganti pakaian di kamar yang sama.

Hingga suatu hari, R selesai mandi dan ingin berganti pakaian di kamar. KH yang saat berada di kamar, tiba-tiba membekap R dari belakang.

Baca juga: Begini Detik-detik Kelahiran 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas, lalu Dibekap hingga Tewas

KH mengancam akan membunuh R jika yang mengikuti kemauannya. Tak berani melawan, R diperkosa oleh kakaknya sendiri hingga hamil.

Mirisnya, setelah tahu R hamil, orang tua mereka seakan-akan menutupi hubungan terlarang tersebut.

Namun R keguguran, dan KH masih terus melanjutkan aksi bejatnya hingga hamil yang keduanya. R kemudian melahirkan anak laki-laki yang kini berusia dua tahun.

Hubungan inses tersebut itu terus berlanjut hingga korban hamil ketiga kali dan kembali gugur hingga kasus tersebut terungkap.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tutupi Inses? Orang Tua Kakak Hamili Adik Kandung Bengkulu Pernah Tuduh Tetangga Perkosa Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com