BANYUMAS, KOMPAS.com - R (57), tersangka pembunuhan tujuh bayi hasil inses dengan anaknya, memeragakan setiap adegan rekonstruksi dengan tenang.
Dengan kedua tangan diborgol, R awalnya memeragakan adegan membantu proses persalinan bayi pertama yang dilahirkan anaknya, E (26).
Peristiwa itu terjadi pada 2013 silam di gubuk tempat tinggalnya di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Setelah dilahirkan, tersangka langsung membekap bayi tersebut dengan tangannya hingga tewas. Selanjutnya, tersangka memanggil istrinya, S (42) untuk membungkus bayi menggunakan kain.
Tersangka lantas mengambil cangkul untuk menggali tanah di kebun sekitar rumah. Tersangka kemudian keluar rumah menguburkan bayi tersebut di lubang yang telah disiapkan seorang diri.
Adegan terakhir, tersangka mencuci cangkul yang digunakan di sungai dekat lokasi kejadian.
Dalam adegan pembunuhan bayi yang lain, tersangka tampak melakukan seorang diri, dari mulai membantu proses persalinan, membunuh dan menguburkan bayi tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, istri tersangka sempat membantu beberapa proses persalinan anaknya.
"Dari tujuh bayi yang dilahirkan, tiga di antaranya dibantu istrinya. Istrinya ini membantu mengangkat dan melahirkan bayi tersebut," jelas Agus di lokasi, Senin (24/7/2023).
Menurut Agus, S terpaksa menuruti perintah suaminya karena berada dalam tekanan. "S mengakui itu diancam pelaku. Manakala tidak dituruti S akan dibunuh," ujar Agus.
Diberitakan sebelumnya, polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak kandung di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (27/7/2023).
Rekonstruksi dilakukan di tempat kejadian perkara, yaitu di kebun Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, mulai pukul 09.45 WIB sampai pukul 10.30 WIB.
Pantauan Kompas.com, dalam rekonstruksi ini menghadirkan langsung tersangka R (57), anak berinisial E (26) dan istri tersangka berinisial S (42). E dan S berstatus sebagai saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.