KOMPAS.com - Rekonstruksi pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah, digelar pada Senin (24/7/2023).
Tersangka, R (57), hadir dalam rekonstruksi itu. Begitu pula dengan E (26), anak pelaku; dan S (42), istri R.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, S sempat tiga kali membantu persalinan anaknya.
"Dari tujuh bayi yang dilahirkan, tiga di antaranya dibantu istrinya. Istrinya ini membantu mengangkat dan melahirkan bayi tersebut," ujarnya, Senin.
S terpaksa menuruti perintah tersebut karena diancam oleh R.
"S mengakui itu diancam pelaku. Manakala tidak dituruti, S akan dibunuh," ucap Agus.
Dalam rekonstruksi, R memperagakan detik-detik dirinya membunuh bayi-bayi hasil inses.
Di salah satu adegan saat kelahiran bayi pertama, R membantu proses persalinan. Sesaat setelah lahir, bayi tersebut dibunuh R.
Ia kemudian memanggil S untuk membungkus jasad bayi menggunakan kain.
Di adegan lain, R memperagakan membantu proses persalinan, membunuh, lalu menguburkan bayi tersebut. Ia melakukannya seorang diri.
Baca juga: Begini Detik-detik Kelahiran 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas, lalu Dibekap hingga Tewas
Terlihat pula tahap-tahap tersangka menguburkan bayi hasil inses. R mulanya mengambil cangkul, menggali tanah di kebun sekitar rumah, lantas menguburkan bayi tersebut.
Agus menuturkan, rekonstruksi di tempat kejadian perkara, yakni sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, ini diadakan untuk melihat secara langsung kasus inses yang terjadi sejak 2013 hingga 2021 ini.
"Ada kurang lebih 20 adegan yang diperagakan. Bagaimana persetubuhan dilakukan, melahirkan, kemudian dibunuh dan dikubur. Ini berulang tujuh kali," ungkapnya.