Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Warga Rusak Rumah Pasutri yang Dituding Dukun Santet, Berawal dari Tetangga Meninggal

Kompas.com - 22/03/2024, 19:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Rumah pasangan suami istri (pasutri) berinisial A (60) dan S (58) menjadi sasaran kemarahan warga di Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Warga memblokade jalan raya dan merusak rumah milik pasutri lanjut usia tersebut karena dituding sebagai dukun santet.

Insiden ini berawal saat tetangga pasutri tersebut dituduh menyantet salah seorang tetangganya, Asgari (24) yang meninggal setelah sakit selama satu bulan, Rabu (20/3/2024).

Pasutri diamankan Polres Dompu

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Zuharis membenarkan bahwa terduga dukun santet tersebut saat diamankan di Mapolres.

Baca juga: Warga di Dompu NTB Blokade Jalan dan Rusak Rumah Tertuduh Dukun Santet

Mereka dibawa pada Kamis (21/3/2024) sore oleh jajaran Mapolsek Woja untuk menghindari adanya aksi anarkistis dari warga setempat yang menuduhnya sebagai dukun santet.

Terkait proses lebih lanjut, pihaknya menunggu sikap dari keluarga terduga korban apakah akan malaporkan atau sebaliknya.

"Kedua orang tersebut diamankan untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas. Sementara untuk situasi terkini sudah kondusif, warga juga membuka blokade jalan," kata Zuharis saat dikonfirmasi Kamis malam.

Kronologi

Kepala Desa Bakajaya, Umar mengatakan, aksi blokade jalan yang berujung perusakan rumah itu dilakukan warga tak lama setelah proses pemakaman almarhum Asgari.

Pihak keluarga dan warga meminta agar kepolisian melepaskan terduga dukun santet yang sudah mengamankan diri ke mapolres.

"Terduga dukun santet kabur dari rumahnya tidak lama setelah korban ini meninggal, sehingga dicurigai oleh pihak keluarga," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024) malam.

Kecurigaan pihak keluarga semakin kuat setelah mengetahui bahwa A dan S ternyata telah diamankan di Mapolres Dompu.

Baca juga: Rumah Lansia di Kupang NTT yang Dituduh Santet, Dirusak Tetangga

Hal itu sontak membuat warga melakukan aksi blokade jalan raya dengan kayu dan batu hingga membakar ban.

Warga meminta polisi melepaskan terduga dukun santet tersebut untuk diarak dan dihakimi.

Namun permintaan itu tidak dipenuhi, sehingga warga lantas merusak rumah pasutri tersebut.

"Bangunan rumahnya masih berdiri, tapi atap dan isinya sudah rusak parah," ujarnya.

Umar mengungkapkan, korban meninggal karena jatuh sakit sebulan terakhir ini.

Dia menderita penyakit aneh seperti tiba-tiba kerasukan dan meraung-raung seperti singa.

Umar mengungkapkan, korban meninggal karena jatuh sakit sebulan terakhir ini. Dia menderita penyakit aneh seperti tiba-tiba kerasukan dan meraung-raung seperti singa.

Baca juga: Pria di Situbondo Bacok Tetangganya, Tuduh Korban Santet Istrinya yang Sering Sakit

Pihak keluarga sudah berupaya membawa korban berobat, namun kondisi kesehatannya tak kunjung membaik hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (20/3/2024) malam.

Pihak keluarga curiga korban telah disantet oleh A dan S.

Kecurigaan mereka semakin diperkuat dengan ditemukannya celana pendek dan kolor milik korban di rumah terduga pelaku .

"Keluarga korban ini punya bukti juga dia, ada celana dalam dan celana pendek korban yang ditemukan di rumah terduga dukun itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com