Pemimpin mereka, Salvator mengaku sebagai nabi atau putra api dan roh yang setara dengan Yesus Kristus di Agama Katolik.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan, kelompok ini telah memakai kibat suci Agama Katolik. Namun, menyimpang jauh dari ajaran Katolik yang sebenarnya.
Kelompok itu mengganti lambang salib dengan lambang segitiga.
Baca juga: Fakta Aliran Sesat di Papua, Pemimpin Mengaku Setara Yesus hingga Ganti Salib dengan Segitiga
Rabu (15/1/2020), Paruru Daeng Tau, warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan resmi ditahan polisi setelah ia mengaku sebagai nabi terakhir.
Paruru adalah pimpinan organisasi Lembaga Pelaksana Amanah Adat dan Pancasila (LPAAP) di Tana Toraja, yang dinilai selama ini meresahkan warga muslim Toraja karena ajaran yang dianut bertentangan dengan kaidah dan ajaran Islam.
Ia diduga telah melakukan pelanggaran pidana 156 a KUHP tentang penistaan agama.
Kelompok organisasi LPAAP memilih Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek Tana Toraja sebagai home base. Ada sekitar delapan keluarga yang terdiri dari 50 orang do Dusun Mambura yang menjadi pengikutnya.
Para pengikutnya meyakini bahwa Nabi Muhammad bukanlah nabi atau rasul yang terakhir, melainkan pimpinan LPAAP itu sendiri yang bernama Paruru Daeng Tau.
Selain utu LPAAP mengajarkan bahwa shalat, puasa, zakat, dan haji yang menjadi kewajiban umat Islam bukanlah kewajiban bagi pengikut LPAAP.
Pengikut LPPAP cukup sembahyang dua kali sehari. MUI Tana Toraja secara resmi melaporkan Paruru pada Senin (2/12/2019) dengan dugaan penistaan agama.
Baca juga: Pria di Gowa Mengaku Nabi Terakhir, Sebut Puasa dan Shalat Tak Wajib, Cukup Sembahyang 2 Kali Sehari
Dari hasil pemeriksaan kejiwaan, NS ternyata mengalami gangguan jiwa berat. Namun ia ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.
"Tersangka Nasruddin telah kita observasi pada Desember 2019 yang lalu di Rumah Sakit Kandangan selama 26 hari. Hasilnya dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat. Namun, proses hukum tetap berjalan," ujar Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Kasat Reskrim AKP Dani Sulistiono, Selasa (14/1/2020).
NS yang sehari-hari berprofesi sebagai petani dilaporkan oleh warga karena kasus penistaan agama.
Kapolres HST AKBP Sabana Atmojo mengatakan, NS mengklaim dirinya sebagai nabi terakhir setelah menerima wahyu yang diyakininya dari Malaikat Jibril.
Baca juga: Pria yang Mengaku Nabi Terakhir di Kalsel Ternyata Alami Gangguan Jiwa Berat
SUMBER: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.