Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Sandiaga Uno, Pendamping: Banyak UMKM Enggan Pekerjakan Disabilitas

Kompas.com - 18/03/2024, 06:50 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang pendamping disabilitas, Deti, menyampaikan kegelisahannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, Minggu (17/3/2024).

Dia mengatakan, seharusnya, minimal 1 persen disabilitas bisa bekerja di bidang UMKM. Namun, hingga kini masih banyak yang sulit menerima disabilitas. 

“Baik untuk bekerja atau untuk masuk ke pelaku usaha UMKM Jambi,” ujar Deti.

Baca juga: Marbot Masjid Diduga Cabuli Bocah Disabilitas, Rekaman Videonya Beredar Luas

Deti mengungkapkan, banyak disabilitas yang berpotensi bisa bekerja. Namun sayangnya, masih banyak pelaku UMKM yang usahanya telah kokoh, tetapi jarang menerima pekerja penyandang disabilitas.

"Saat ini banyak dari mereka hanya melihat penyandang disabilitas dari fisik saja. Tetapi jika kita ketahui seperti disabilitas fisik atau tunawicara memang mereka tidak bisa bicara, namun kita bisa mengandalkan mereka, berkomunikasi dengan mereka itu kan bisa belajar dengan bahasa isyarat yang kini sudah mulai berkembang," kata dia.

Baca juga: 2.000 Warga Rentan dan Disabilitas di Sukoharjo Belum Rekam E-KTP

Deti juga bercerita, selama ini memiliki yayasan untuk menampung para disabilitas buat dididik agar punya kemampuan dan skill.

Pihak yayasan juga berupaya agar pelaku UMKM yang berkembang bisa membuka pintu bagi para disabilitas. 

"Memang dari mereka ada yang bisa menerima setelah kita berikan penjelasan dan kemampuan yang mereka punya, tetapi banyak pula yang tidak menerimanya," sebut Deti.

"Kami harap bapak bisa membantu agar pelaku-pelaku UMKM yang berkembang bisa menerima para disabilitas buat bekerja," harap Deti.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengaku akan berupaya mendorong para disabilitas diterima bekerja, bahkan terlibat dalam pelaku UMKM. 

"Memang ekonomi kreatif ini adalah ekonomi yang inklusif, karena sifatnya inklusif maka terbuka bagi teman-teman disabilitas. Dan di sini kami mendorong banyak sekali kegiatan membuka ruang agar teman-teman disabilitas ini menjadi pemenang," ucap dia.

Sandiaga mengatakan, saat ini banyak teman-teman disabilitas yang memiliki kemampuan dan skill yang baik. Bahkan banyak disabilitas sudah menjadi barista sukses dan dirangkul pelaku UMKM.

"Itu ternyata mereka bisa, karena itu mereka diberi peluang. Maka dari itu kita minta pelaku UMKM bisa memberikan kesempatan," ungkap dia

Hal tersebut juga merupakan komitmen bagaimana teman-teman disabilitas dilibatkan, apalagi Jambi memiliki Perda terkait hal itu.

"Harus kita rangkul jangan sampai banyak teman disabilitas yang sulit mendapatkan pekerjaan ataupun sulit berusaha," tegas Sandiaga Uno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com