Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Konflik, Warga Diimbau Tidak ke Kebun di Jam Agresif Harimau

Kompas.com - 17/03/2024, 21:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengeluarkan imbauan agar warga tidak beraktivitas di kebun pada jam agresif harimau sumatera.

Imbauan tersebut dikeluarkan mengingat tiga kejadian penerkaman oleh satwa bernama latin panthera tigris sumatrae itu terjadi pada siang - pagi hari.

Camat Suoh David Jakson mengatakan, imbauan itu dibuat bersama intansi terkait seperti Balai TNBBS, Koramil Batu Brak, BKSDA, Polsek Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

"Utamanya masyarakat diminta mengurangi atau menghindari beraktivitas sendirian di kebun pada jam agresif harimau," kata David saat dihubungi, Minggu (17/3/2024) malam.

Baca juga: Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik

Berdasarkan kajian Balai TNBBS, jam agresif harimau sumatera itu sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB keesokan harinya.

"Jikapun terpaksa ke kebun, usahakan pergi secara berkelompok minimal 6 orang," katanya.

Baca juga: Satgas Konflik Harimau Masuki Hutan, Pasang Jebak Umpan Kambing

Lalu, imbauan lain masih sama seperti imbauan sebelumnya, yakni mengenakan topi secara terbalik dan tidak membelakangi jika bertemu harimau.

Dia mengingatkan, harimau yang diduga berkonflik dengan masyarakat di wilayah sekitar Suoh adalah satwa asli.

"(Harimau) itu adalah populasi asli di TNBBS dan bukan hasil pelepasliaran. Keberadaan harimau di TNBBS memang masih ada," katanya.

David mengatakan, hingga saat ini proses penangkapan (penjebakan) harimau oleh tim gabungan Satgas Konflik masih berlangsung.

"Kita imbau agar masyarakat tidak beraktivitas di zona pergerakan harimau. Tentu itu akan sangat membantu memudahkan proses penangkapan harimau," katanya.

Diketahui, konflik harimau dengan manusia ini membuat ratusan warga Pekon (desa) Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai TNBBS.

Aksi itu diduga terjadi lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung selesai.

Konflik satwa liar ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 2 orang, yakni Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Kemudian Gunarso (47), warga Pekon Sumber Agung.

Sedangkan korban lainnya yakni Samanan (41) warga Pekon Sukamarga mengalami luka parah di kepala akibat terkaman harimau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com