Warga lainnya, Daniel, merasa kesal dengan kegiatan tersebut karena stok yang disediakan sangat terbatas di lokasi itu.
Baca juga: Ratusan Warga di Malang Rela Antre Berjam-jam demi Beras Murah
"Kalau pemerintah mau bantu masyarakat, siapkan yang sesuai kebutuhan masyarakat sehingga harus siap banyak. Jangan hanya sekadar saja. Laporan ke atas oke, tapi di bawah tidak," Kata Daniel.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati mengaku baru mengetahui banyak masyarakat Kota Kupang yang belum memanfaatkan teknologi digital.
Ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Bank Indonesia untuk bekerja sama dengan perbankan agar bisa mendorong masyarakat lebih mengenal lagi transaksi secara digital.
"Ini karena kemungkinan masyarakat belum paham. Mungkin dia mikirnya ribet dan segalanya. Ini yang nanti kita sosialisasikan sehingga masyarakat semakin sadar akan transaksi digital," jelasnya.
Baca juga: Warga Antre Beli Beras Murah di Banyumas, 2 Jam Ludes
Ia juga mengaku, kegiatan pasar murah tersebut inisiatif Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kupang dan Bulog dalam rangka melakukan stabilisasi pangan.
Jadi, kegiatan pasar murah yang diselenggarakan tersebut digabungkan dengan transaksi berbasis digital.
Jumlah beras yang disediakan sebanyak satu ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.