Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Terdampak Tanah Bergerak di Bandung Barat Dilarang Kembali Ditinggali

Kompas.com - 05/03/2024, 14:20 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi melarang masyarakat menempati kembali Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Puluhan rumah di permukiman kampung tersebut harus direlokasi ke area yang lebih aman demi mencegah adanya korban jiwa akibat pergerakan tanah.

"Datanya untuk (bangunan rumah) yang langsung harus direlokasi ada 28 unit rumah," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat ditemui di lokasi pergerakan tanah, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Badan Geologi Paparkan Analisis Tanah Bergerak di Bandung Barat

Namun masih ada lebih dari 40 rumah yang berpotensi terkena dampak meluasnya pergerakan tanah, sebab lahan di kampung tersebut hingga saat ini masih terpantau bergerak sedikit demi sedikit.

"Tetapi tentu saja ada potensi-potensi (bertambah), kami perkirakan 40 sampai 50 rumah penduduk yang harus direlokasi ke tempat yang baru," sebutnya.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (5/3/2024).KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (5/3/2024).

Suharyanto menyampaikan, pemerintah daerah sudah memiliki opsi lahan untuk merelokasi puluhan rumah di permukiman Kampung Cigombong dengan melakukan kajian geologi terlebih dahulu.

"Tentunya saja itu akan dievaluasi dan assessment mana yang paling baik, nanti akan diinformasikan kemudian," paparnya.

Kepastian lahan untuk relokasi itu harus sudah terbit sebelum masa status tanggap darurat bencana pergerakan tanah berakhir.

Baca juga: Badan Geologi: Pergerakan Tanah di Bandung Barat Tipe Lambat

Hingga saat ini, BNPB mencatat ada 48 kepala keluarga atau 192 jiwa masyarakat dievakuasi dari tempat tinggal mereka ke Posko Bencana di Gedung Islamic Center Rongga.

"Makan, minum, MCK dan sebagainya harus terpenuhi, kemudian anggaran operasional awal, tadi juga sudah kami berikan ke Pak Bupati untuk digunakan supaya selama tanggap darurat ini masyarakat terdampak tidak terlalu menderita," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com