Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di NTB Kaget Harga Beras Tembus Rp 18.000 Per Kilogram

Kompas.com - 20/02/2024, 08:29 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengaku kaget karena harga beras meroket.

Awalnya, harga beras sudah naik menjadi Rp 12.000 per kilogram. Kini harganya mendadak melonjak menjadi Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram, bahkan nyaris mencapai Rp 20.000. Kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya dikeluhkan warga.

Dari pantauan Kompas.com di sejumlah pasar tradisional, Selasa (20/2/2024), kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama beras, menyebabkan warga merasakan kesulitan memenuhi kebutuhan pangan mereka. Kenaikan harga beras ini merata di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram.

Di Pasar Kebon Roek Ampenan, harga beras berjenjang, dari Rp 15.000 yang kualitas medium hingga Rp 16.000 dan Rp 18.000 untuk beras super dan premium.

Baca juga: Pemkot Bima Subsidi Rp 3.000 Per Kilogram untuk Tekan Lonjakan Harga Beras

Rukiah (46), warga Kota Mataram, mengaku biasanya bisa mendapatkan 5 kilogram beras ketika membawa uang Rp 60.000. Kini ia harus mengencangkan ikat pinggang dengan mengurangi pembelian beras demi memenuhi kebutuhan lain yang juga mengalami kenaikan menanjak.

"Gimana lagi, kebutuhan utama beras ini, bagaimanapun harus dibeli, meskipun harganya melangit, susah kami rakyat kecil ini, belum lagi kebutuhan lain, semua naik, tomat saja per biji Rp 2.000, semua naik," keluh Rukiah.

Saat belanja untuk kebutuhan lainnya, Rukiah mengurangi pembelian beras yang mestinya dia beli 5 kilogram diturunkan menjadi 2 kilogram.

Demikian juga dengan Suryani (35), seorang pedagang nasi bungkus di kantin sekolah,  mengaku kebingungan menaikkan harga nasi ditengah meroketnya harga beras.

"Kalau harga nasi bungkus saya naikkan, saya akan kehilangan pembeli, tiga hari ini saja saya belum naikkan harga, anak-anak tidak ada yang beli nasi, sangu mereka dikurangi, bawa bekal dari rumah, bagaimana saya mau naikkan harga nasi," kata Suryani.

Masitah yang juga berjualan kopi mengeluhkan naiknya harga beras diikuti dengan harga biji kopi, mencapai Rp 64.000 per kilogram.

"Beras naik, biji kopi ikut naik, saya mau naikkan harga kopi, pelanggan saya bisa hilang," kata Masitah.

Sebagai pembuat kopi bubuk, dia mengunakan campuran beras dan biji kopi, kenaikan harga beras tentu mempenguhi biaya produksi bubuk kopinya, dan untuk menjaga kualitas kopi dia tak mungkin mengurangi salah satu bahan utama kopi bubuknya.

Bukan hanya pembeli, pedagang juga kebingungan dengan kenaikan harga beras. Untuk menurunkan harga beras berkualitas baik tak mungkin dilakukan karena akan sulit terjangkau oleh pelanggannya.

"Beras super premium kini mencapai harga Rp 400.000 per 25 kilogram. Jika diecer terkunci di harga Rp 18.000 per kilogram," kata Jen, pedagang beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Tidak hanya harga beras yang meroket, harga sejumlah kebutuhan lain juga ikut naik. Telur ayam ras dan kampung serta ayam potong masing-masing naik Rp 5.000. Ayam potong yang semula bertahan di angka Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per kilo.

"Susah bu, naik terus harga ayam potong ini tiap bulan bulan menuju puasa. Pelanggan saya bisa lari kalau kayak begini situasinya, semoga ya pemerintah memperhatikan situasi sulit kami rakyat kecil," kata Mustofa yang stok ayamnya masih banyak sejak Senin kemarin.

Bawang merah dan bawang putih juga naik di angka Rp 45.000 per kilogram, tomat Rp 20.000 per kilogram atau Rp 2.000 per biji dan sayur mayur yang rata rata naik Rp 1.000 hingga Rp 2.000.

Baca juga: Operasi Pasar, Pemkab Sukabumi Jual Beras Murah Rp 10.600 per Kg

Di sejumlah kios yang dekat dengan perumahan warga, harga beras juga mengalami kenaikan, yang mereka rasakan adalah pasokan beras yang datang tidak sebanyak biasanya, mulai ada pengurangan.

Mereka berharap ada pengawasan ketat karen khawatir ada upaya penimbunan saat kenaikan harga beras terus bergerak naik.

Warga berharap harga beras segera turun, apalagi menjelang bulan puasa, kenaikan harga kebutuhan hanya akan memberatkan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com