Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bima Subsidi Rp 3.000 Per Kilogram untuk Tekan Lonjakan Harga Beras

Kompas.com - 19/02/2024, 20:28 WIB
Junaidin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan mengucurkan dana belanja tak terduga untuk menekan lonjakan harga bahan pokok seperti beras.

Dari persediaan dana tak terduga sekitar Rp 3 miliar, sebagian akan dipakai untuk mensubsidi beras di pasaran. Besaran subsidinya yakni Rp 3.000 per kilogram.

"Misal beras itu Rp 15.000 per kilogram kita intervensi Rp 3.000, maka nanti masyarakat dengan Rp 12.000 bisa mendapatkan, selisih Rp 3.000 itu pemerintah yang tanggung jawab," kata Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Operasi Pasar, Pemkab Sukabumi Jual Beras Murah Rp 10.600 per Kg

Rum meyakinkan rencana ini tidak sulit dieksekusi. Sebab pihaknya memiliki persediaan dana belanja tak terduga mencapai Rp 3 miliar.

Teknis pelaksanaannya, lanjut dia, Pemkot Bima nantinya bekerja sama dengan pedagang agar mereka menjual beras di bawah harga normal yang ditetapkan, selisihnya Rp 3.000 per kilogram.

Selisih Rp 3.000 per kilogram tersebut selanjutnya akan dibayarkan oleh Pemkot Bima ke para pedagang.

"Harga yang sekarang beredar kita tekan, kita kerja sama dengan mereka. Anda jual Rp 12.000 nanti yang Rp 3.000 kami yang subsidi," jelasnya.

Selain mensubsidi dana Rp 3.000 per kilogram beras, lanjut dia, Pemkot Bima berencana melakukan operasi pasar memanfaatkan cadangan beras pemerintah yang ada di Bulog Cabang Bima.

Harapannya, langkah ini bisa menstabilkan harga bahan pokok serta meringankan beban masyarakat di Kota Bima.

Baca juga: Pj Gubenur Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Tak Perlu Panik

 

"Cadangan beras yang ada di Bulog kita gunakan nanti untuk melakukan intervensi," ujarnya.

Harga kebutuhan bahan pokok seperti beras melambung tinggi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Per kilogram saat ini dijual para pedagang di Pasar Raya Ama Hami Rp 16.000, baik untuk kemasan lima kilogram atau 10 kilogram.

"Harganya sama semua walupun beda merek, kami jual Rp 16.000 per kilogram," kata Hamisah (65), pedagang di Pasar Raya Ama Hami saat ditemui, Selasa (13/2/2024).

Hamisah mengatakan, naiknya harga beras ini mulai terjadi awal Februari 2024. Dari harga normal Rp 12.000 terus merangkak naik sampai dengan Rp 16.000 per kilogram.

Menurutnya, pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi karena modal pengambilan juga tinggi, yakni Rp 153.000 per kilogram untuk kemasan 10 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com