PURWOREJO, KOMPAS.com - Pemakaman saksi partai bernama Sudadi (51) warga kelurahan Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, yang ditemukan meninggal usai Pemilu diwarnai isak tangis keluarga, pada Minggu (18/2/2024).
Sudadi ditemukan meninggal dunia di kamar pribadinya, pada Sabtu (17/2/2024) sore.
Sudadi diduga meninggal karena kelelahan setelah menjadi saksi perwakilan partai politik dari Gerindra.
Jasad Sudadi ditemukan pertama kali oleh anaknya di dalam kamar pada Sabtu sore dalam kondisi tak bernyawa.
Baca juga: Diduga Kelelahan Jadi Saksi Partai, Warga Purworejo Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur
Sebelumnya, Sudadi telah mengeluhkan kelelahan setelah melakukan pengawalan penghitungan suara hingga Kamis pagi.
Isak tangis sanak keluarga pun pecah saat Sudadi akan diberangkatkan dari rumah duka ke pemakaman umum.
Korban dimakamkan di pemakaman umum Dusun Sitanjung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka.
Menurut Subowo, kakak korban, kepergian Sudadi membawa duka mendalam bagi keluarga.
Anak korban tak kuasa menahan tangis saat jasad sang ayah dibawa menuju peristirahatan terakhir.
Baca juga: Gara-gara 1 Orang, 1 TPS di Purworejo Gelar Pemungutan Suara Ulang
"Saya kemrin baru saja ditelpon anaknya sekitar jam 4 sore. Saya disuruh ke sini. Tapi, pada waktu itu saya masih repot jadi belum bisa datang. Eh saya ke sini, adik saya sudah tidak ada," ucap Subowo, dengan mata memerah.
Sebelum meninggal, Sudadi diketahui hanya berdiam diri di kamar dan tak bisa beraktivitas sejak saat itu.
Meskipun demikian, ia enggan dibawa ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya.
"Menurut keterangannya sehat. Kalau sakit enggak mau jadi saksi. Tidak ada riwayat penyakit, kecapean mungkin," lanjut Subowo.
Salah satu tetangga korban, Nurman (45) mengakui, bahwa korban memang pada Rabu (14/2/2024) lalu sempat menjadi saksi dari Partai Gerindra.
Korban bertugas di TPS 29 Kelurahan Pangenjurutengah.
Baca juga: Pemilik Rumah Meninggal, TPS di Purworejo Direlokasi, Perhitungan Suara Terjeda 1,5 Jam
Korban diketahui mulai mengeluh badannya tidak sehat sehari pasca pelaksanaan coblosan.
Korban diduga kelelahan setelah bertugas menjadi saksi pada pencoblosan Rabu hingga Kamis lalu.
Korban diketahui berangkat bertugas seharian mulai Rabu pukul 06.00 WIB pagi hingga pulang kamis pukul 06.00 pagi.
Walaupun sudah mengeluh sakit beberapa hari lalu, korban diketahui tidak memeriksakan diri ke dokter ataupun rumah sakit.
"Pak Bowo orangnya baik, ramah juga kepada tetangga," kata Nurman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.