Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Petugas KPPS di Banten Meninggal, 112 Lainnya Jatuh Sakit, Kelelahan?

Kompas.com - 18/02/2024, 17:30 WIB
Rasyid Ridho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

SERANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten mencatat sebanyak 5 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan seorang linmas meninggal dunia.

Mereka meninggal diduga karena kelelahan saat bertugas pada pesta demokrasi, Rabu (14/2/2024).

"Ada lima orang yang meninggal dunia, Kabupaten Serang 1, Kabupaten Tangerang, 3 dan Kota Tangerang 1 orang," kata Anggota KPU Banten, M Ali Zaenal Abidin kepada wartawan di Serang, Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Saat Petugas KPPS di Banyak Daerah Mulai Bertumbangan...

Dikatakan Zaenal, lima petugas yang meninggal akan mendapatkan hak santunan kematian sebesar Rp 46 juta yang terdiri santunan Rp 36 juta dan bantuan pemakaman Rp 10 juta.

Santunan petugas KPPS itu imbuhnya, diatur dalam keputusan KPU Nomor 59 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Santunan Kerja Badan Ad Hoc.

"Masih memproses (pencairan santunan), karena yang melakukan (masing-masing KPU) kabupaten/kota. Saya sudah instruksikan ke mereka supaya cepat diproses agar segera diberikan ke ahli waris," paparnya.

Baca juga: Mengeluh Pusing, Anggota KPPS di Banyumas Meninggal Dunia


Seratusan petugas KPPS sakit

Selain itu, berdasarkan laporan yang diterima KPU Banten, sebanyak 112 petugas KPPS mengalami sakit usai bertugas.

Mereka rata-rata mengeluhkan mual, pusing, dan kelelahan.

"Mereka yang mengalami sakit mendapat bantuan pengobatan secara gratis," katanya lagi.

Zaenal menegaskan, pada proses rekrutmen, semua calon KPPS telah melampirkan Surat Pernyataan tidak memiliki penyakit atau sehat.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Makin Mahal Usai Pemilu 2024, Cabai Naik 100 Persen

Selain itu, pihaknya juga mengaku telah mengantisipasi adanya petugas yang meninggal dunia saat bimbingan teknis.

Antisipasi dilakukan dengan meminta agar para petugas menjaga kesehatan dengan istirahat cukup dan mengonsumsi vitamin.

"Di juknis disampaikan, mereka harus cukup mengonsumsi makanan, minum vitamin, istirahat yang cukup pada saat dimulainya pemungutan suara," tandas dia.

Baca juga: Diduga Kelelahan Jadi Saksi Partai, Warga Purworejo Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com