Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jateng menjadwalkan pemungutan suara ulang (PSU) di 22 TPS yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Kordiv Humas Bawaslu Jateng Sosiawan mengungkapkan, PSU diagendakan usai Bawaslu Jateng mendapati sejumlah pelanggaran dalam proses pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024).
"Kenapa dilakukan PSU? Karena dari fakta, kejadian, laporan tersebut memang ditemukan sejumlah kesalahan, pelanggaran atau ketidakprofesionalan KPPS di TPS yang kami rekomendasikan untuk melakukan PSU itu," tuturnya, Jumat.
Salah satu bentuk kesalahannya ialah terdapat pemilih yang diberikan surat suara, tetapi semua berisi surat suara pilpres.
"Maka jalan terbaiknya menurut kami ya dilkukan pemungutan suara ulang. Ada juga kesalahan memasukkan jenis-jenis kartu tidak sesuai dengan kotak suaranya. Ini juga sebuah kesalahan," jelasnya.
Baca selengkapnya: Bawaslu Minta Pemungutan Suara Ulang di 13 Kabupaten/Kota Jateng, Ini Daftarnya
Calon presiden nomor urut 3 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara di "kandang banteng" atau daerah-daerah yang menjadi lumbung suara PDI-P.
Berdasar data hasil hitung cepat sementara dua lembaga survei, Charta Politika dan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Prabowo-Gibran unggul dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI-P.
Peneliti dari Charta Politika, Nachrudin, memandang, keunggulan Prabowo-Gibran di "kandang banteng" tak terlepas adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Memang kuatnya faktor Jokowi adalah PDI-P, lalu Jokowi adalah bapaknya Gibran. Itu rasanya lebih mendominasi dan membuat orang sadar terhadap atribusi tersebut daripada mengenal Ganjar sebagai orang PDI-P,” terangnya, Kamis.
Sedangkan, peneliti dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiatri, menyampaikan bahwa pengaruh Jokowi tak hanya dari sisi personal, tapi karena "punya bobot pemerintahan".
Baca selengkapnya: Saat Prabowo-Gibran Unggul di Kandang Banteng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.