Bawaslu Bima juga menemukan unsur tindak pidana Pemilu dalam kasus pembakaran kotak-kotak suara tersebut.
Hal ini setelah Bawaslu meminta keterangan pada 34 orang anggota PTPS, empat orang Panitia Pengawas Desa, serta tiga Panwascam di Kecamatan Parado.
"Dari hasil klarifikasi mengarah ke perbuatan tindak pidana Pemilu," katanya.
Dia juga memastikan, tidak ada petugas yang terluka dalam penyerangan tersebut.
"Anggota tidak ada yang mengalami cedera atau luka, semua dalam kondisi aman," katanya.
Baca juga: KPU NTB Sebut 7 TPS dan Kotak Suara di Bima Dibakar Massa
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Khuwalid mengungkapkan, dua terduga pelaku telah ditangkap.
"Ada sekitar enam sampai tujuh TPS yang mengalami gangguan. Pelaku tadi malam sudah diamankan dua orang cuma identitas belum disampaikan," kata Khuwailid di Mataram, Kamis (15/2/2024).
KPU memastikan bahwa pembakaran ini terjadi karena massa kecewa dengan hasil perolehan suara.
Baca juga: Ketua Umum GP Ansor: Saatnya Kita Rekonsiliasi usai Pemilu 2024
"Kasus Parado sebenarnya akibat adanya pihak yang kalah. Motif karena tidak mendapatkan suara di TPS desa asal calon, kemudian calon dari luar desa justru mendapatkan suara di TPS," ujarnya.
Dari informasi yang didapat oleh KPU, massa meminta adanya penambahan suara kepada penyelenggara Pemilu.
"Tetapi keinginan itu tidak bisa dilaksanakan sehingga menimbulkan emosi dan berujung pembakaran kotak suara," kata dia.
Baca juga: Mau Antar Kotak Suara ke PPK, Perempuan Petugas KPPS Pingsan
KPU akan menggelar rapat pleno untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Kami akan mempelajari lebih lanjut apa dampak dari seluruh proses tersebut. Apakah dengan terbakarnya surat suara tidak bisa dihitung atau kemudian ada akibat lain, nanti kami pelajari dan dibahas di pleno untuk menentukan sikap selanjutnya," ungkap Khuwailid.
Sedangkan logistik pemilu yang diselamatkan kemudian dipindah ke kantor KPU Kabupaten Bima.
"Semua logistik Pemilu yang tersisa atau yang masih aman sudah kita pindahkan ke kantor KPU Kabupaten Bima," katanya.
Dia mengklaim, selain kejadian di Kabupaten Bima tersebut, pemungutan suara di wilayah Nusa Tenggara Barat berjalan dengan lancar.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bima dan Mataram, Junaidin dan Karnia Septia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.