Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Demak, KPU Putuskan Pemilu Susulan di 10 Desa

Kompas.com - 15/02/2024, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewanti-wanti sejumlah pemerintah daerah dan penyelenggara pemilu di Pulau Jawa agar mempersiapkan diri dengan memetakan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di kawasan rawan banjir.

Sebab, merujuk pada prakiraan cuaca BMKG pada 12-14 Februari 2024, wilayah Jawa Tengah bagian tengah dan utara memiliki peluang kejadian tinggi untuk hujan intensitas sedang hingga lebat.

Hingga Selasa (13/02), 10 desa di Kabupaten Demak masih terendam banjir.

Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, mengatakan total ada 114 TPS yang dipastikan bakal melakukan pemungutan suara susulan.

Baca juga: 106 Sekolah di Demak dan Grobogan Terendam Banjir, Sebagian Terapkan pembelajaran Daring

Adapun lembaga pemantau pemilu di Semarang khawatir penundaan pemilu mengancam hilangnya hak demokrasi warga. Selain itu akan meningkatnya kerentanan politik warga terhadap manipulasi, sabotase, dan intimidasi.

Apa penyebab banjir di Demak?

Banjir yang merendam permukiman warga di Kabupaten Demak terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan pada Kamis (08/02).

Seorang warga yang terdampak, Hasan, bercerita saat tanggul jebol rumahnya langsung diterjang banjir keesokan harinya.

Juwaisyah, salah satu warga Desa Wonoketingal, mengaku sedih melihat kondisi rumahnya yang terencam banjir setinggi satu meter lebih.

Ia berkata, banjir datang begitu cepat. Usai salat Jumat, sambungnya, air mulai masuk ke dalam rumah dan pada sore hari banjir telah merendam rumahnya.

"Rumah saya kondisinya segini," kata perempuan 50 tahun ini kepada wartawan Furqon sambil menunjuk leher setinggi orang dewasa. "Kalau masuk rumah langsung megap-megap," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Pilu Warga Demak, Gabah Simpanan Membusuk Terendam Banjir

Adapun rumah Nadhifah (48 tahun) tak jauh berbeda dengan Juwaisyah.

Katanya banjir yang sangat cepat membuatnya tak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya.

"Semua terendam banjir," tuturnya. "Ini saja pakaian dapat sumbangan di posko," sambungnya sambil menunjukkan pakaian yang dikenakan.

"Seperti kiamat kecil," ungkap Nadhifah menceritakan kejadian banjir tersebut.

Banjir yang terjadi tahun ini adalah yang paling parah sepanjang hidup Sudarman (60 tahun). Ketika masih kecil ia bercerita belum pernah terjadi banjir di Wonoketingal.

Dia juga tak pernah mendengar cerita dari sang ayah atau kakeknya soal banjir di desanya.

"Ini baru pertama kali sepanjang saya hidup," katanya.

Baca juga: Tanggul Jebol di Demak Kelar Ditutup, Basuki: Tinggal Memperkuat dan Meninggikan

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak per 12 Februari menyebutkan banjir telah merendam 2.965 hektare sawah, 38 sarana ibadah, dan membuat setidaknya lebih dari 20.000 orang mengungsi.

Dari pantauan di lapangan, sepanjang Jalan Demak-Kudus mulai dari Pasar Gajah sampai perbatasan Demak-Kudus, warga mendirikan posko seadanya untuk menampung bantuan-bantuan dari masyarakat.

"Kami butuh bahan makanan. Apa saja yang penting kebutuhan sehari-hari," kata Nadhifah.

Baca juga: Semangat Harti Terjang Banjir Demak demi Nyoblos: Pemilu Itu Penting

KPU Demak tunda pencoblosan

Warga menjemur pakaian di tenda darurat di tanggul sungai saat mengungsi dari banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Warga menjemur pakaian di tenda darurat di tanggul sungai saat mengungsi dari banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Demak, Siti Ulfaati, mengatakan pihaknya memutuskan menunda pemungutan suara Pemilu 2024 di 10 desa yang masih terendam banjir.

Kata dia, mulanya hanya sembilan desa yang ditunda. Tapi karena dampak banjir semakin luas, maka jumlahnya bertambah menjadi 10 desa -yang berada di Kecamatan Karanganyar.

Desa tersebut antara lain Wonoketingal, Cangkringrembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplak Wetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Tuwang.

Dari 10 desa itu, ada 114 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah pemilih 26.000 lebih.

Sejumlah lokasi yang sedianya menjadi lokasi TPS di Kecamatan Karangannyar masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Mulai 40 sentimeter sampai satu meter.

Baca juga: Banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Surut, Truk dan Bus Kucing-kucingan dengan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com