Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Tak Digaji, Petugas Keamanan di Kawasan Industri Semarang Bunuh Bosnya

Kompas.com - 12/02/2024, 16:06 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang warga Genuk, Kota Semarang berinisial MH (50) membunuh atasannya, Edy (56) lantaran kesal tak mendapatkan gaji sebagai petugas keamanan di Kawasan Industri Banjardowo.

Kejadian bengis itu terjadi pada Sabtu (10/2/2024) pagi pukul 07.30 WIB saat pergantian jadwal jaga.

Tersangka MH mendatangi pos keamanan dan cekcok dengan korban yang merupakan kepala pos keamanan di sana.

Baca juga: Suami Bacok Istri hingga Tewas di Sergai Sumut, Pelaku Coba Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri

"Yang membuat sakit hati, saya ditendang, saya naik darah, itu senjata ditodongkan saya, saya tangkis, tangannya saya tekuk," ujar MH saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (12/2/2024).

Dia mengaku hendak mengajukan usul ganti jadwal. Di samping itu dia juga mengatakan belum dibayar selama dua tahun terakhir.

Menurut pengakuannya, dia telah bekerja selama tiga tahun dan gaji bulanan sebesar Rp 2,8 juta.

Akibatnya, dia melampiaskan semua kekesalannya usai cekcok dengan bosnya.

Dia menembakkan air soft gun sebanyak lima kali dan memukul kepalanya dengan batu paving setelah korban tersungkur di lantai.

"Menanyakan upah dan shift kerja, terjadi cekcok, tersangka emosi dan mengambil air soft gun, dipukul ke kepala ganggangnya dan ditembakkan, hasil otopsi ditembak 5 kali," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andhika Dharmasena dalam konferensi pers, Senin (12/2/2024).

"Setelah korban jatuh, tersangka emosi, sambil emosi dan dipukulkan (batu) ke kepala korban sehingga mengalami pecah di kelapanya," sambung Andhika.

Usai menghabisi bosnya, tersangka meninggalkan tempat kejadian perkara dengan membawa senjata. Dia pulang dan berganti pakaian. Kemudian pukul 10.00 WIB, seorang warga melaporkan temuan jasad bersimbah darah ke Polsek Genuk.

"Laporan tersebut didapat dari pelapor pukul 10.00 WIB dilaporkan ke Polsek Genuk ada seorang sersimbah darah. Inafis dan unit resmob olah TKP dan penyelidikan dan mencari saksi-saksi," jelasnya.

Baca juga: Demi Uang Rp 200.000, Siswa SMK Bunuh Pemilik Warung di Pandeglang

Kurang dari 3 jam, polisi sudah berhasil mengamankan tersangka. Usai berganti pakaian, tersangka MH kembali ke TKP dan kaget mendapati polisi ramai-ramai di sana.

Akhirnya di hadapan polisi, dia mengaku melihat dua pengendara sepeda motor yang menghajar korban. Setelah diselidiki polisi, MH ketahuan berbohong.

"Tersangka kembali, ganti pakaian, balik ke TKP, mengaku melihat tersangka yang membunuh korban, dua orang menaiki sepeda motor dan mengahbisi korban. Usai diselidiki, yang bersangkutan berbohong," tandasnya.

Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 340 KUHP 338 KUHP atau 354 ayat 2, 351 ayat 3 KUHPidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

Regional
Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com