KALIMANTAN TIMUR, KOMPAS.com- Pembunuhan sekeluarga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, meninggalkan duka mendalam bagi warga di sekitar rumah korban dan tersangka.
Rumah JND, siswa SMK yang menjadi tersangka pembunuhan sadis lima orang sekeluarga itu dirobohkan karena warga ingin menghilangkan trauma.
Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Polisi Gelar Rekonstruksi
Mengutip Tribun Kaltim, proses perobohan rumah di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU tersebut dilakukan pada Sabtu (10/2/2024).
Pembongkaran ini dilakukan menggunakan satu unit ekskavator. Ada tiga bangunan yang dirobohkan, yaitu dua rumah dan satu bengkel milik keluarga JND.
Pembongkaran hanya menyisakan puing-puing seperti batu bata, kayu, dan atap seng. Bagian belakang rumah masih menyisakan kebun pohon pisang.
Baca juga: Siswa SMK Bunuh Pemilik Warung di Pandeglang, Ambil Uang Korban untuk Bayar Utang Rp 300.000
Ketua RT 18, Agus Salim, mengatakan pembongkaran tersebut dilakukan untuk mencegah aksi anarkis dari pihak yang marah dengan aksi sadis JND karena telah membunuh satu keluarga.
Namun perobohan ini utamanya adalah untuk menghilangkan trauma dari keluarga korban, keluarga pelaku, maupun warga sekitar.
“Pembongkaran dilakukan oleh warga dibantu satu unit ekskavator dari pemerintahan dan juga disaksikan oleh aparat kepolisian dan pemerintahan,” kata Agus, seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Sabtu (10/2/2024).
Baca juga: Kasus Pembunuhan 5 Orang di Penajam Paser Utara oleh Siswa SMK, Pelaku Juga Perkosa 2 Korbannya
Adapun pembongkaran ini disebut sudah disetujui oleh keluarga tersangka. Aparat desa, kepolisian dan TNI pun ikut memantau pelaksanaan kegiatan.
“Dengan adanya pembongkaran ini, warga lega. Trauma warga setempat dan Kecamatan Babulu pada umumnya, tidak teringat terus dengan peristiwa ini,” kata dia.
Tak hanya rumah keluarga JND, rumah keluarga korban juga akan dibongkar.
Rumah keluarga korban tersebut berada bersebelahan dengan rumah JND.
Saat ini rumah keluarga korban masih dipasangi garis polisi dan akan dibongkar setelah 100 hari.
“Kalau rumah korban, sudah ada musyawarah dengan keluarganya, nanti dilakukan pembongkaran setelah 100 harinya,” kata Agus.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara yang Tewaskan 5 Orang, Pelaku Siswa SMK
Sebelumnya, seorang siswa SMK berinisial JND diduga membunuh lima orang sekeluarga, yakni Waluyo (35) sang ayah, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.