Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Salah Tangkap di Bogor, Disergap saat Isi Bensin dan Ditodong Pistol

Kompas.com - 10/02/2024, 10:25 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Subur (45) dan Titin (43), pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi korban salah tangkap di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengisahkan kejadian penangkapan yang dialaminya pada Rabu (7/2/2024) siang.

Subur menceritakan, ia dan istrinya sedang pergi berjualan keripik menggunakan mobilnya. 

Ia mengisi bensin di sebuah pom bensin atau SPBU pinggir jalan Pasir Angin, Cileungsi. 

Ketika itu, tiba-tiba saja polisi turun dari mobil dan datang menyergap sambil berteriak.

Baca juga: Viral Video Pasutri di Bogor Jadi Korban Salah Tangkap, Begini Kata Kapolres

Dia dipaksa keluar dari mobilnya dan dibawa oleh sejumlah pria yang mengaku polisi.

"Jadi mereka ada 15 orang, pakai 5 mobil. Iya jadi langsung ngepung. Yang buka pintu mereka, dibuka paksa, ditarik, saya kemudian dimasukin ke mobil Avanza, terus tangan saya diikat pakai tali rapia," kata Subur kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).

Di dalam mobil itu, ia ditodong pistol dan dipaksa mengaku terlibat sindikat pencurian dan kekerasan alias perampokan.

"Saya di dalam mobil sempat ditodong, saya dituduh sindikat perampokan. Saya sindikat, tersangka. Kalau dia bilang sih (terlibat) perampokan mesin ATM gitu," ungkapnya.

Tak hanya itu, sambung dia, polisi tersebut juga mengambil KTP dan handphone miliknya. Ia seolah-olah menjadi buronan.

Subur mengaku sempat berontak dan memberi perlawanan karena diikat dan dituduh perampok. 

Subur bahkan teriak ke warga sekitar di SPBU itu, namun para oknum polisi tidak menggubris dan tetap memaksa masuk ke mobil.

Baca juga: Korban Salah Tangkap di Lampung Terima Ganti Rugi Rp 222 Juta

"KTP sudah diambil, Hp sudah diambil, seharusnya paham gitu, di SPBU itu saya ditanya-tanya dan ngotot. Terus dia tutup pintu mobil, terus saya ditodong," katanya.

Setelah diamankan di dalam mobil, oknum polisi memastikan bahwa pasutri tersebut tidak terkait dengan pelaku yang diincar. 

Pasutri ini akhirnya dibebaskan lalu ditinggal begitu saja di SPBU tersebut. 

Subur dan Titin tidak terbukti terlibat tindak pidana perampokan yang dituduhkan itu.

"Setelah itu saya ditinggal, ditinggal begitu saja. Alasannya, saya memang bukan buruan dia, katanya, ya lambat lah kalau begitu mah. Bukan dari awal saya dilepaskan," ujarnya.

Usai penyergapan itu, para oknum polisi pergi begitu saja tanpa pamit dan menyampaikan permintaan maaf.

Polisi rupanya melakukan penangkapan itu lantaran mobil yang digunakan berpelat nomor luar Bogor. 

Baca juga: Polda Jabar Pastikan Ada Sanksi untuk Penganiaya Korban Salah Tangkap di Sukabumi

Sebelumnya, video penyergapan atau penangkapan terhadap pasutri itu viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, terlihat pasutri yang sedang mengendarai mobil sedang mengisi bensin, tiba-tiba diberhentikan sekelompok orang dan diminta keluar dari kendaraannya.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan adanya kejadian dalam video viral penangkapan pasutri tersebut. Penangkapan tersebut diduga dilakukan oleh anggotanya.

Namun, kini masih sedang dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap anggota-anggotanya.

"Betul, itu (kejadian video viral salah tangkap) betul. Cuman sekarang sedang dilakukan pemeriksaan kepada siapa anggota yang berbuat dan siapa berperan apa," ucap Rio saat dihubungi Jumat (9/2/2024) malam pukul 23.25 WIB.

Mantan Kasat Intel Polres Metro Jakarta Barat ini pun menegaskan sudah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kejadian di video CCTV tersebut.

Baca juga: Korban Salah Tangkap di Sukabumi Cabut Laporan, Oknum Polisi Pelaku Tetap Diproses

Ia akan melakukan tindakan tegas bila anggotanya terbukti membuat kesalahan penangkapan yang tidak sesuai standard operating procedure (SOP).

"Nanti apabila sudah terbukti saya akan melakukan tindakan tegas. Dan ini lagi diperiksa semua anggota yang berkegiatan (pada saat penangkapan)," terang Rio.

"(Itu dari anggota unit mana?) anggota reskrim pastinya itu. Tapi ini lagi kita periksa satu per satu, siapa yang melakukan pelanggaran prosedur tersebut," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com