Dihubungi polisi
Sebelumnya, Rektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat testimoni video mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nomor satu diminta mengapresiasi kinerja Pak Jokowi. Kedua bahwa pemilu ini mencari penerus Pak Jokowi. Yang ketiga lupa," kata dia kepada Kompas.com.
Dia menuturkan, pemilik nomor yang mengaku dari polisi tersebut mulai menghubunginya pada Jumat, 2 Febuari 2024.
"WA (WhatsApp) dari anggota Polrestabes Semarang atas instruksi Polda Jateng menghubungi Jumat," kata dia.
Orang yang mengaku dari Polrestabes Semarang itu memintanya untuk membuat video testimoni untuk Jokowi dengan poin-poin yang telah dikirimkan.
"Beliau meminta saya untuk buat video. Tapi, saya enggak respons, karena kami memang berbeda," ujar dia.
Kemudian, pada Sabtu, 3 Febuari 2024, menghubunginya kembali dengan mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain.
Baca juga: Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Minta Jokowi Junjung Tinggi Etika
"Ini bapak semuanya sudah ngirim untuk saya kirim ke Kapolda," ucap Hindarto, menirukan pesan yang dikirim kepadanya.
Merasa tak perlu membuat video testimoni tersebut, Hindarto memilih untuk tidak membalas pesan dari nomor yang mengatasnamakan dari kepolisian itu.
"Saya enggak respons karena itu bukan pilihan kami," papar dia.
Hingga akhirnya, pada Senin, 5 Febuari 2024, nomor tersebut kembali menghubunginya. Kali ini melalui sambungan telepon.
"Senin siang masih telepon lagi, tapi tetap enggak saya respons," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.