Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Dipecat, Sopir Pribadi di Semarang Nekat Bawa Kabur Mobil Bosnya

Kompas.com - 05/02/2024, 16:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang sopir pribadi, Muhammad Zaenuddin (34) nekat membawa kabur dan menjual mobil milik bosnya lantaran sakit hati usai dipecat dari pekerjaannya.

Lelaki asal Demak ini dilaporkan polisi usai mencuri mobil Toyota Avanza hitam milik Aditya (33), warga Lempongsari Timur, Gajahmungkur, Semarang pada Minggu (28/1/2024) pekan lalu.

Zaenuddin mengaku telah bekerja dengan Aditnya selama enam bulan. Karena bosnya tidak puas dengan kinerjanya, Aditya lantas memberhentikan Zaenuddin sebagai sopir.

"Sakit hati karena dipecat, kerja enam bulan, dipecat karena adanya aduan soal kerjaan, katanya gak baik kerjanya," ucap Zaenuddin saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Pengusaha di Medan Dibunuh Karyawannya karena Utang Rp 5 Juta, Jasadnya Dibuang ke Aceh

Baca juga: Polda Jateng Ungkap Penyebab Mobil Polisi Kejar Minibus di Tegal, Videonya Viral di Medsos

Modus dengan duplikat kunci

Seorang sopir pribadi, Muhammad Zaenuddin (34) ditangkap polisi usai membawa kabur dan menjual mobil milik bosnya di Semarang, Senin (5/2/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Seorang sopir pribadi, Muhammad Zaenuddin (34) ditangkap polisi usai membawa kabur dan menjual mobil milik bosnya di Semarang, Senin (5/2/2024).

Dengan motif tersebut, pelaku merencanakan aksi pencurian dengan menduplitkan kunci mobil.

Lalu pada Minggu (28/1/2024) pukul 01.00 WIB, saat berada di warung makan daerah RSUP Kariadi, pelaku nekat beraksi ke rumah mantan bosnya.

Melihat gerbang tak terkunci, pada pukul 02.30 WIB yang bersangkutan mengambil mobil dengan kunci duplikat yang disiapkan, lalu mengganti pelat H dengan huruf D.

Setelah itu, pelaku melarikan diri ke Sumedang, Jawa Barat dan mengaku hendak mencari kerja di sana.

"Pelat nomor mobil yang semula pelat H, diganti menjadi pelat D dengan maksud agar tidak terkenali. Cover atau tutup velg mobil tersebut dilepas dengan cara ditarik menggunakan tangan pelaku," ungkap Wakasat Reskri Polrestabes Semarang, AKP Aris Munandar.

Baca juga: Demi Judi Slot, Pelajar di Pulau Sebatik Nekat Bobol Toko Kelontong

Pelaku terancam 7 tahun penjara

 

Berikutnya, pihak kepolisian menindaklanjuti laporan dari korban dan melacak keberadaan Zaenuddin.

"Setelah menerima laporan keberadaannya di sana, anggota Satreskrim melakukan penangkapan di luar wilayah, yaitu di Sumedang," imbuh Aris.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 pasal 3 dengan ancaman penjara paling lama 7 tahun.

Baca juga: Bobol Toko Kelontong, Pelajar di Nunukan Gasak Rp 10 Juta untuk Beli HP dan Main Judi Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com