SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi Kota Lumpia, tepatnya di MAC Ballroom Semarag, Jalan Majapahit, Gayamsari, Kota Semarang, Senin (5/2/2024).
Ribuan warga tampak antre berbondong-bondong memasuki ruangan. Cuaca mendung dan mulai turun hujan tak menghalangi semangat para pendukung, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia menghadiri acara "Desak Anies" di Semarang.
Pasalnya, Desak Anies di Semarang kali ini disebut sebagai pemecah rekor paling banyak, yaitu mencapai 8.500 pendaftar.
Baca juga: Anies Tegaskan Fasilitas untuk Penyandang Disabilitas Bukan Bantuan, melainkan Pemenuhan Hak
"Rekor terbanyak pendaftar Desak Anies ada di Kota Semarang, yaitu dengan angka lebih dari 8.500 pendaftar. Itu berarti yang di sini yang memang ingin melakukan perubahan," ucap Anies dalam sambutannya di MAC Ballroom Semarang, Senin (5/2/2024).
Bagi sebagian orang, Desak Anies menjadi salah satu momentum berharga lantaran para pendukung bisa berdialog langsung dengan capres nomor 01 itu.
Salah satu pendukung, Naura Khansa, mengaku sangat menantikan Desak Anies di Semarang.
Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) itu menyebutkan, dia ingin mendengar pertanyaan dari masyarakat Semarang dan mengetahui respons dari Anies Baswedan secara langsung.
"Gimana Pak Anies meresponsnya secara langsung, dengernya memuaskan. Kemarin-kemarin sempat denger debat juga. Jadi sekarang pengin lebih tahu apa gagasan lainnya," tutur Naura.
Menurut Naura, Anies memiliki banyak gagasan baik dan dapat membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia, terlebih anak muda.
Beberapa di antaranya, saat merespons tentang e-sport, keresahan fresh graduate, isu perempuan, dan masih banyak lagi.
"Ini momen pertama kali saya nyoblos. Awalnya debat pertama belum bisa memutuskan, tapi setelah beberapa kali lihat debat capres dan cawapres baru bisa condong ke mana. Dan gagasan Pak Anies bisa memenuhi kebutuhan anak muda," ungkap Naura.
Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip, Ghina Aurelia.
Sebagai pemilih pemula, dirinya sangat antusias menyimak seluruh rangkaian debat dan perkembangan informasi di media sosial. Tak heran, jika Ghina rela jauh-jauh dari Tembalang ke Pedurungan untuk menghadiri acara Desak Anies.
"Sebagai anak muda, saya datang karena penasaran. Gimana sih demokrasi yang ada di Indonesia," ucap Ghina.
Lebih jelas, Ghina mengatakan, media sosial menjadi alat paling mudah untuk mendapatkan informasi mengenai politik sehingga dirinya harus mawas diri agar tidak termakan berita hoaks dari berbagai sumber.